📖Bagian_19

5K 692 36
                                    

MALAM di dalam hotel yang sudah disewa oleh Mark terdapat Haechan yang sudah memakai sebuah kemeja putih besar dengan celana pendek sebagai bawahannya. Hanya sebatas paha, Mark sendiri yang meminta, aneh memang. Dia mengajak Haechan untuk berenang malam-malam seperti ini. Harusnya dilakukan pada sore atau pagi bukan.

Tapi Haechan hanya menurut.

Mark sendiri sudah menunggu di area kolam berenang dari hotel yang disewanya. Suasana sangat hening di seluruh gedung, entah kenapa sedari tadi Haechan keluar kamar, tidak ada seorang pun yang ditemuinya. Keanehan kedua yang dirasakannya. Benar-benar sangat menakutkan tapi Haechan kembali berfikir positif.

 Benar-benar sangat menakutkan tapi Haechan kembali berfikir positif

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepi.

Benar-benar tidak ada yang dapat Haechan temui, dari lorong kamar mereka hingga jalan menuju kolam berenang. Lampu-lampu di sekitar kolam renang menyala terang dan tidak ada pencahayaan dari yang lain, cuaca sangat cerah hingga bintang-bintang dapat terlihat. Walaupun angin nalam berhembus, itu tidak dingin sama sekali karena ini bukan seperti di Korea.

"Mark hyung?" panggil Haechan untuk memastikan bahwa dia datang di tempat yang tepat. Namun tidak ada sahutan sama sekali.

Tapi yang dapat dia ketahui sekarang adalah tempat yang dia tuju memang benar di sini, terdapat satu meja makan yang sudah disediakan di seberang kolam seperti apa yang dikatakan oleh Mark, dengan wajah yang biasa saja Haechan mendudukkan dirinya di tepi kolam dengan kaki yang dimasukkan ke dalam air.

Kakinya ia goyangkan untuk menghilangkan rasa bosannya.

BYURRRR

"AAAAAAA!!!! EOMMA!!!"

Tiba-tiba dari dalam kolam muncul seseorang yang sangat membuat Haechan amat terkejut. Dan itu adalah orang yang sangat ia cari. Mark.

Dengan senyum lebar dan kedua tangan yang menyibak rambutnya yang basah, Mark tertawa puas melihat ekspresi Haechan yang memerah hingga telinga, Mark benar-benar sangat suka melihat ekspresi Haechan yang ketakutan.

"Kenapa?" tanya Mark santai.

"Hyung mengagetkanku, sejak kapan hyung di dalam kolam? Apa hyung mempunyai insang? Aku tidak melihat hyung sedari tadi."

Mark hanya tersenyum.

"Itu rahasia, aku ini hanyalah penyelam yang handal jika kau sangat ingin tahu Haechanie."

Haechan memicingkan matanya.

"Tidak mungkin, aku sudah dari tadi berada di sini. Sini aku lihat belakang telinga hyung, siapa tahu ada sepasang insang di sana."

"Ini." Mark memiringkan wajahnya memperlihatkan bagian telinganya pada Haechan.

Baru saja Haechan menunduk, Mark dengan kedua tangannya menarik tubuh Haechan hingga tercebur ke dalam kolam renang hingga pakaian yang digunakannya basah semua.

[07] The Magic BookWhere stories live. Discover now