44. Pulang.

336 61 4
                                    


Happy reading 🖤
***
Typo berserakan ⚠️



"Dia bersama ku selama ini"

Jaehun duduk di tepi ranjang yang Sehun tempati. "Bagaimana rasanya hidup dalam rasa penyesalan?"

"Bagaimana rasanya saat kehilangan semua hal dalam hidup mu? Apa menyenangkan?" Jaehun menaik turunkan alisnya.

"Apa dia tau aku dirawat?" Sehun bertanya tanpa menjawab pertanyaan Kakaknya.

Jaehun mengangguk. "Dan dia sama sekali tidak peduli"

"Apa dia selalu bahagia saat bersama mu?" Tanya Sehun lirih.

"Tentu saja"

"Apa dia selalu tertawa dan tersenyum saat jauh dari ku?"

Jaehun mengangguk. "Dia jauh lebih baik saat tidak bersama mu" Sudut bibir Jaehun tertarik ke atas, pria itu puas saat melihat ekspresi menyedihkan Sehun.

"Cepat lepaskan dia, Yunra berhak menemukan kebahagiaannya"

"Tidak bisakah aku tetap bersamanya?" Lirih Sehun.

Jaehun terdiam, pria itu melihat dengan jelas sorot mata Sehun yang menyiratkan rasa rindu dan penyesalan.

"Kenapa kau bertanya pada ku? Tanyakan pada dirimu sendiri, apa kau pantas berada di samping Yunra"

"Apa yang pernah kau lakukan untuk mempertahankan Yunra? Apa kau pernah berusaha menunjukan perasaan mu padanya?"

Jaehun kembali tersenyum miring. "Kau hanya pecundang! Hanya bisa diam dan terpuruk dalam penyesalan"

"Tuhan masih memberimu akal untuk berpikir, Tuhan juga masih memberi sedikit kesempatan untuk mu hidup, gunakan kesempatan itu untuk menebus semua kesalahan mu, berhenti mejadi pria menjijikan seperti saat ini"

"Seperti yang kau tanyakan di awal, aku sudah kehilangan semua hal dalam hidup ku, apa lagi yang bisa aku lakukan selain menerima hukuman ini dari tuhan!?" Mata sayu Sehun membalas tatapan mata Jaehun.

"Setiap orang memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, jika orang itu ingin"

Tatapan mata Jaehun kini berubah redup. "Apa sekarang kau paham kenapa aku begitu marah karena mengetahui hubungan mu dan Senna?"

"Rasa kecewa ku padamu begitu besar, kau memilih menyakiti semua orang yang begitu menyayangi mu, kau memilih menghancurkan hidup mu demi ego dan rasa obsesi mu pada Senna!"

Wajah Jaehun berubah memerah, rasa kecewa pria itu meluap saat mengingat semua yang adiknya lakukan.

"Aku tidak mau ada yang terluka, aku tidak mau kau terluka dan hancur karena pilihan mu saat itu. Aku tidak mau kau berada di situasi saat ini! Kenapa kau tidak pernah memahami aku, brengsek!" Jaehun berteriak di akhir kalimatnya.

Sehun yang mendengar luapan kekecewaan kakaknya hanya mampu terdiam, dada pria itu terasa begitu sesak saat mengingat semua kesalahan yang dilakukannya.

Dengan mudah Sehun menghancurkan ikatan persaudaraan mereka.

"Kau pantas membenci ku"

Jaehun menggeleng. "Aku kecewa, jika aku benci sejak awal aku sudah membunuh mu! Selama ini aku diam karena aku tidak ingin ada yang terluka, aku selalu berusaha menyadarkan mu untuk berhenti tapi kau terus menerus menentang takdir"

"Kau menangis?" Jaehun tertawa saat melihat air mata yang membasahi pipi adiknya.

"Tangisan mu tidak akan merubah apapun! Berhentilah menjadi pecundang, aku benar-benar akan membenci mu jika kau mati karena rasa penyesalan mu ini"

GIVE ME LOVE  (OSH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang