21. Tawaran Jaehun.

3K 217 15
                                    


Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️

"Aku akan menyiapkan air hangat untukmu"

Yunra masuk ke dalam kamar mandi, tak butuh waktu lama gadis itu selesai menyiapkan peralatan mandi dan pakaian ganti untuk suaminya.

Yunra memberikan piama sutra berwarna abu-abu pada Sehun yang berdiri di sisi ranjang. Gadis itu benar-benar memasang wajah datar dan matanya sejak tadi sama sekali tak melihat ke arah wajah Sehun.

Sehun masih diam melihat tingkah Yunra yang benar-benar berbeda padanya. Pria itu melangkah memasuki kamar mandi.

Yunra mengambil duduk di sofa yang berada di pojok kamar Sehun. Mata Yunra menatap kosong ke arah jendela kamar Sehun. Gadis itu berusaha menguatkan hatinya melawan rasa takut dari bayang-bayang perbuatan Sehun kemarin padanya.

Tanpa sadar Yunra kembali mengusap kasar leher dan bahunya saat mengingat selintas perlakuan Sehun padanya.

Yunra menggelengkan kepalanya pelan, gadis itu berbalik melangkah menuju pintu kamar Sehun. Untuk saat inj Yunra tidak bisa berdekatan dengan Sehun, bayang-bayang itu begitu nyakitinya.

"Jangan pergi, kau harus bertanggung jawab karena membuang semua obatku"

Yunra membalikan tubuhnya, mata gadis itu bertemu dengan mata sayu Sehun.

Perlahan kaki gadis itu melangkah mendekat ke arah ranjang, Membaringkan tubuhnya di sisi kiri ranjang Sehun. Diikuti Sehun yang juga ikut membaringkan tubuhnya di sisi kosong ranjang, pria itu langsung mendekatkan tubuhnya pada Yunra.

Sehun memposisikan kepalanya di lekukan leher Yunra,  menghirup dengan rakus aroma tubuh Yunra yang begitu membuatnya  nyaman.

Rasa takut tak bisa Yunra sembunyikan, tubuh gadis itu sedikit gemetar dengan detak jantung yang berdegup kencang saat tak ada jarak di antara dirinya dan Sehun.

Namun tangan gadis itu perlahan mulai mengusap-ucap puncak kepala Sehun,tangan kiri Yunra bergerak untuk mengelus punggung Sehun dan tangan kanannya bergerak  mengelus puncak kepala Sehun.

Posisi mereka terlihat seperti seorang ibu yang tengah menidurkan anaknya. Yunra sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun, gadis itu hanya fokus mengendalikan detak jantungnya yang terus menerus bertambah.

"Kenapa aku seperti robotmu?" Gumam Yunra saat mendengar nafas Sehun yang mulai teratur.

"Aku selalu gagal menolak semua perintahmu, kenapa kau begitu cepat dan mudah mengendalikanku?" Yunra terus bergumam dengan kedua tangan yang masih sibuk mengelus punggung dan puncak kepala Sehun.

Berjam-jam berlalu dan malam semakin larut, tapi Yunra masih asik dengan pikirannya. Gerakan tangannya sudah terhenti karena pria yang berada di pelukannya sudah tertidur nyenyak.

Yunra perlahan melepas pelukan Sehun di pinggangnya, bergerak dengan sangat pelan agar tidur pria itu tidak terganggu. Dengan susah payah Yunra menarik tangan kirinya yang digunakan sebagai bantal oleh Sehun.

Helaan nafas lega keluar dari bibir Yunra, saat berhasil membenarkan letak kepala Sehun di atas bantal tanpa mengganggu tidur pria itu.

Yunra membalikan tubuhnya melangkah pelan menuju pintu kamar Sehun. Membuka pintu putih di depannya dengan pelan agar tak menimbulkan suara.

"Ah...tanganku" Keluh Yunra saat  berhasil keluar dari kamar Sehun.

Gadis itu melangkah menuju kamar yang berada tepat di sebelah ruang kerja Sehun. Tangan kanan Yunra memijat pelan lengan kirinya yang terasa kebas.

GIVE ME LOVE  (OSH)Where stories live. Discover now