41. Berakhir Bersama

1.1K 154 21
                                    

Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️


Pagi ini Hujan turun begitu deras,sesekali gemuruh petir bergema di penjuru langit. Sepasang mata menatap kosong ke arah derasnya air hujan, sejak malam kemarin orang itu sama sekali tak bergerak dari kursi balkon ruang kerjanya.

Sehun memejamkan mata pelan,menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan,lalu Pria itu bangkit dari duduknya melangkah masuk kedalam ruang kerjanya. Kakinya melangkah ke arah pintu coklat yang ada di pojok ruangan kerjanya.

Saat sampai di depan pintu kamar, tangan Sehun dengan pelan membuka gagang pintu.

Kosong.

Sehun melangkah masuk ke dalan kamar, berusaha tersenyum di saat hatinya bergejolak, menyadari Yunra telah pergi bahkan tanpa mengucapkan selamat tinggal padanya.

Pandangan Sehun tertuju ke seluruh penjuru kamar, seketika memori kebersamaannya dengan Yunra berputar indah di ingatannya.

Sehun tidak akan bisa lagi memeluk tubuh istrinya saat tidur, Sehun tidak akan mendengar omelan istrinya saat dirinya lupa mematikan lampu kamar mandi,Sehun tidak akan bisa marah lagi saat Yunra salah memilih warna dasi untuknya. Kini hanya kenangan yang tersisa.

"Lihat, kau jadi pria yang begitu menyedihkan sekarang" Sehun tertawa hambar saat melihat pantulan dirinya pada cermin.

"Selamat menikmati sisa hidupmu dengan penyesalan"

Sehun kini melangkah ke arah kamar mandi. Tanpa melepas pakaiannya, pria itu membasahi tubuhnya di bawah guyuran air shower. "Biarkan dia pergi,untuk saat ini biarkan dia pergi.." Lirih Sehun.

"Aku tidak akan meminta mu untuk kembali pada ku,tapi aku akan membuat mu kembali tanpa aku memintanya"

---------

Seorang wanita masuk kedalam ruangan bernuansa putih khas rumah sakit, pandangan wanita itu langsung tertuju ke arah pria yang tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang bertumpu pada meja.

"Pasti kau sangat lelah.."Lirih wanita itu pelan. "Aku tau kau memaksakan diri untuk bekerja sepanjang hari, kumohon jangan sakiti dirimu seperti ini, rasa sakit yang aku beri pada mu sudah begitu besar jangan menambah penderitaan mu lagi"

Senna menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang mulai membasahi pipinya. "Maaf untuk semuanya, aku akan menjauh dari mu seperti apa yang kau mau." Senna meletakan kotak hitam yang ada di tangan kirinya ke atas meja

"Berjanjilah untuk hidup lebih baik, jangan mengabaikan jam tidur mu, Jangan lupa bercukur setiap akhir pekan, Aku tidak akan bisa mengingatkan hal-hal itu lagi mulai sekarang." Dengan hati-hati Senna mengelus pelan puncak kepala Jaehan.

Jaehan seolah tak terusik,pria itu masih setia menutup matanya. "Aku menyesal,sangat amat menyesal mengkhianati mu" Senna menahan isakannya.

"Aku terlambat menyadari bahwa aku begitu mencintai mu. Dan saat ini rasa cinta ku untuk mu tak ada artinya lagi , aku akan pergi sejauh mungkin hingga kau tak akan pernah melihat ku lagi. Kau berhak membenci ku sepanjang hidup mu,aku akan menerimanya "

Senna menunduk, mendekatkan wajahnya ke arah pipi Jaehan. "Selamat tinggal" Wanita itu mengecup lembut pipi Jaehan. "Aku akan selalu mencintai mu" Senna menegakan tubuhnya, dengan segera wanita itu keluar dari ruangan Jaehan sebelum pria itu bangun dari tidurnya.

Beberapa detik setelah suara pintu tertutup, perlahan Jaehan membuka matanya. Pria itu bahkan sudah terbangun sejak Senna baru memasuki ruangannya, dengan sengaja Jaehan berpura-pura tidur agar Senna cepat keluar dari ruangannya.

GIVE ME LOVE  (OSH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang