32.Berjanjilah

3.4K 266 48
                                    


Happy reading🖤🖤
**
Typerserakan


"May I...."

Yunra semakin keras menggigit bibir bawahnya saat mendengar pertanyaan Sehun.

Yunra bukan gadis bodoh yang tidak mengerti maksud pertanyaan suaminya. Kini gadis itu merasa otaknya tiba-tiba berhenti berfungsi hanya karena detak jantungnya yang berpacu berkali-kali lipat lebih cepat.

Yunra memejamkan matanya saat merasakan hembusan nafas Sehun di wajahnya.

"Kau percaya padaku?" Bisik Sehun tepat di depan telinga Yunra.

Yunra diam, hatinya masih ragu. Gadis itu terlalu takut dengan apa yang akan terjadi setelah dirinya dan Sehun sudah terlalu jauh dalam hubungan semu ini.

"Raa...." Lirih Sehun di lipatan leher istrinya.

Yunra memejamkan matanya pelan, mencoba meyakinkan hatinya. "Belum..." Lirih Yunra. "Maaf, untuk saat ini terlalu sulit untuk mengatakan bahwa aku percaya padamu" Kini Yunra membalas tatapan Sehun.

"Untuk saat ini aku belum bisa sejauh itu, sekarang kita sedang mencoba saling menerima. Aku akan memberikannya tanpa kau minta di waktu yang tepat" Tangan Yunra bergerak menangkup kedua pipi Sehun.

Mata Sehun terpejam sesaat,pria itu mengecup pelan dahi Yunra. "Baiklah.." Lalu Sehun menjatuhkan tubuhnya ke sisi ranjang kosong di sebelah Yunra.

"Maaf..." Ucap Yunra saat Sehun menarik tubuhnya ke pelukan pria itu.

"Sssstt! Tidurlah" Sehun tak menanggapi ucapan Yunra,pria itu malah memejamkan matanya.

"Tapi ini masih pagi ba~~~"

"Temani suamimu tidur dan tutup mulutmu" Sehun memotong kalimat Yunra,mempererat pelukannya hingga tak ada jarak lagi di antara mereka.

******

"Bagaimana bisa aku memeliki adik sepertimu!?"

"Sst! Bisakah kau diam!? Lebih baik kau kembali ke hotel dari pada mengganggu disini"

Kini sepasang kakak beradik tengah duduk di salah satu kursi lobbi hotel, Sang adik yang tengah sibuk memperhatikan setiap orang yang berlalu lalang di depannya. Sedangkan sang kakak menatap kesal tingkah bodoh adiknya yang duduk di sampingnya.

"Itu! Itu diaa..." Minha langsung menggunakan kaca mata hitam dan topinya. Gadis itu juga memerintahkan kakaknya untuk melakukan hal yang sama.

Mata Minha menatap lekat ke arah pria yang keluar dari lift dengan seragam pilot, pria itu tidak sendiri ada beberapa pria lain yang menggunakan seragam yang sama sepertinya.

"Dia benar-benar bertugas ternyata" Gumam Minha saat pria yang ia perhatikan sejak tadi hilang di balik pintu hotel.

Mark yang duduk di belakang Minha melepas dengan kasar kacamatanya. "Apa gunanya kita duduk berjam-jam disini jika pada akhirnya kau hanya diam menatap kepergian pujaan hatimu itu" Cibir Mark.

Minha melirik kesal ke arah kakaknya,gadis itu bangkit dari duduknya lalu menarik tangan Mark untuk melangkah ke laur hotel.

"Jangan bilang kau sekarang akan mengikutinya lagi?" Tanya Mark curiga.

"Tidak! Aku hanya memastikan dia benar-benar bertugas atau sengaja ke negara ini untuk suatu hal" Sahut Minha di sela langkahnya.

"Sampai kapan aku memiliki adik penguntit seperti mu?"Dengus Mark.

"Sampai aku lelah untuk diam"

GIVE ME LOVE  (OSH)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora