14. Sahabat.

3.2K 237 7
                                    

Happy reading🖤🖤
**
Typo berserakan⚠️
__

"Apa kalian benar-benar saling mencintai?"

__

"Tutup mulutmu! Jangan menanyakan hal bodoh seperti itu!"

Sehun yang sejak tadi diam kini membuka suara sambil melempar tatapan tajam ke arah kakaknya itu. Jaehun yang di tatap tajam oleh adiknya malah ikut membalas tatapan Sehun tak kalah tajam.

Kedua pria dingin dan kejam itu saling tatap,saling melempar tatapan yang tak bisa di baca oleh orang di sekitar mereka.

"Bisakah kalian berhenti seperti ini!? Appa lelah melihat kalian selalu bersitegang saat bertemu!" Daehan menatap berganti kedua putranya.

"Besok ada acara besar di keluarga ini, setidaknya jaga sikap kalian berdua agar acara besok berjalan lancar!" Daehan beranjak dari duduknya, pria paruh baya itu memilih untuk pergi menjauh agar tidak melihat kedua tingkah putranya.

Chanhee yang sejak tadi menatap sedih ke arah dua anaknya kini ikut beranjak menyusul langkah suaminya.

Mark yang menyadari situasi disekitarnya mulai mecekam, kini mencoba membuka suara. "Ra, aku rasa kau masih pucat. Sebaiknya kau kembali istirahat di kamar, aku antar ke atas" Ucap Mark sambil beranjak dari duduknya mendekat ke arah Yunra.

Mark hanya tidak mau Yunra berpikir macam-macam tentang Sehun dan Jaehan. Biarkan gadis itu tau disaat yang tepat nantinya.

"Senna, sebaiknya kau membawa Jaena ke kamar" Ucap Mark pada Senna yang sejak tadi duduk dengan kepala tertunduk di sofa yang bersebelahan dengan sofa yang Mark duduki tadi.

Senna menoleh ke arah suaminya, lalu mengangguk patuh saat melihat tatapan mata Jaehan.

"Biarkan Yunra disini" Ucap Sehun dengan satu tangan menahan tangan Yunra saat gadis itu akan mengikuti langkah Mark.

Mark menghentikan langkanya,lalu menoleh menatap ke arah Sehun. "Kau duduk saja lagi" Ucap Sehun pada Mark.

Mark menghela nafas dan kembali duduk di sebelah Jaehan.

"Aku akan menyusul Senna"  Jaehan tiba-tiba membuka suara.

"Aku sebagai orang yang tertua di antara kalian berdua merasa gagal menjaga kalian sebagai adikku. Kita tumbuh bersama, hidup bersama bahkan banyak hal yang kita lewati bersama"

"Sudah hampir tiga tahun kalian berdua seperti ini, larut dengan amarah dan dendam masing-masing. Bahkan aku tidak tau apa penyebab dari semua ini, untuk kesekian kali aku mohon cepat selesaikan masalah kalian, jangan membuat kesabaranku habis melihat tingkah kalian berdua"

Jaehan beranjak dari duduknya setelah selesai dengan kalimat panjangnya. Pria itu sama sekali tidak menunjukan wajah marah pada dua adiknya, hanya suara tegas yang Jaehan lontarkan pada Jaehun dan Sehun.

Hanya tersisa Sehun,Mark,Jaehun dan Yunra yang duduk di tengah keheningan.

"Kau sangat hebat kembali bisa menipu mereka semua" Ucap Jaehun tiba-tiba dengan nada suara yang tidak enak di dengar oleh siapapun.

"Tutup mulutmu jika kau masih menyayangi nyawamu!" Geram Sehun.

Jaehun menatap remeh ke arah adiknya. "Dia cantik, kau hebat memilih korban. Jika rencanamu gagal dan semuanya terbongkar berikan gadis cantik ini padaku" Ucap Jaehun tanpa menghiraukan kalimat Sehun tadi.

Yunra tersentak kaget saat mendengar kalimat yang Jaehun ucapkan, dengan cepat Yunra menoleh ke arah Mark, melempar tatapan bertanya. Saat Yunra melihat Mark mengagguk sambil menghela nafas, Yunra merasa jantungnya berdetak cepat.

GIVE ME LOVE  (OSH)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu