12. Indecisive

10.2K 1.9K 465
                                    

Berbagai macam permainan sudah mereka coba. Kini waktu menunjukkan pukul empat sore. Karena merasa lelah, mereka memilih untuk diam di taman yang sedikit sepi itu. Memandang hamparan bunga dan beberapa orang yang sedang mengambil beberapa foto.

Urutan duduk mereka di bangku panjang itu adalah Jennie, Lisa, Chaeyoung, dan Jisoo. Tentu memudahkan Jennie untuk menatap wajah Lisa dengan jarak sangat dekat.

Pandangannya tak sengaja turun memandang pergelangan tangan Lisa yang dihiasi oleh gelang berwarna kuning. Gelang yang sama dengan milik Chaeyoung.

"Bukankah aku yang memintanya? Kenapa hanya membelikan dirimu sendiri?" tunjuk Jennie pada gelang milik Lisa.

Dia yang sudah merengek untuk dibelikan gelang senderhana itu. Tapi sampai saat ini Lisa tak pernah memberikannya. Gadis berponi itu justru membelikan gelang untuk diri sendiri.

"Kau sungguh menginginkannya?" tanya Lisa ragu.

"Tentu."

Melihat Jennie yang cepat-cepat melepas gelang mahalnya dan mengulurkan pergelangan tangan putih itu padanya, membuat Lisa cukup tersentuh.

Dia mulai membuka tas ransel kuning di pangkuannya. Meraih salah satu gelang berwarna ungu dan hendak memberikannya untuk Jennie. Namun tanpa diduga, tangan lain merebutnya.

"Aku suka ungu." Jisoo berucap dengan santai dan memakai gelang itu.

"Ya! Dia memberikannya padaku---"

"Igeo." Seruan Jennie terpotong ketika Lisa kembali menyodorkan sebuah gelang yang kali ini berwarna merah muda.

Mata itu berbinar. Merah muda adalah warna kesukaannya. Dan yang memberikannya adalah Lisa. Dia berpikir, Lisa memang tahu warna favoritenya. Padahal memang hanya warna itulah yang tersisa.

"Pakaikan!"

Lisa hanya bisa menghela napas. Dengan enggan memakaikan gelang merah muda itu pada Jennie. Anehnya, dia tak bisa menolak perintah dari gadis berpipi mandu itu.

"Lihatlah. Kita memiliki gelang yang sama!" Dengan wajah riang, Chaeyoung menarik semua pergelangan ketika manusia itu untuk mendekat.

Ini adalah hal sederhana. Harga gelang itu pun sangat murah. Tapi ada rasa bahagia yang tak terkira di hati keempat gadis itu.

"Jangan pernah lepaskan gelang ini apa pun yang terjadi, eoh?" pinta Chaeyoung dan diangguki oleh ketiganya.

..........

Hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Lisa perlahan menaikkan selimut yang menutupi tubuh kurus kakak kembarnya. Lalu menatap cukup lama wajah pucat yang tak pernah kembali segar itu.

Setelah menghabiskan waktu hampir satu hari penuh bersama Jennie dan Jisoo, kakak kembar Lisa itu langsung tertidur setelah membersihkan diri dan meminum obat.

Lisa ingin sekali melihat kebahagiaan terus terpatri di wajah sang kakak. Tapi bagaimana caranya? Penyakit Chaeyoung terus saja memburuk, tanpa ada perkembangan baik sedikit pun.

Tentu saja. Karena yang dokter-dokter itu lakukan hanya berusaha untuk mempertahankan Chaeyoung selama mungkin, tanpa berniat menyembuhkan penyakitnya.

Kerusakan pada organ hati Chaeyoung tidak bisa diperbaiki, kecuali dengan transplantasi organ baru. Lisa tidak mampu untuk mencari biaya pengobatan itu sekarang.

Memejamkan mata sesaat. Lisa mulai teringat akan sesuatu. Dia menghampiri lemari plastik di kamar itu. Lalu meraih sebuah kertas kecil yang ada di bawah tumpukan bajunya.

Puzzle Piece ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon