6 | Kita Shinsuke

892 158 14
                                    

Episode 6
-Protektif-
Ft. Kita Shinsuke

---

"(Name), bangun.."

Suara lembut dari sang kakak malah membuat (Name) semakin terlelap. Shinsuke perlahan mulai menggoyangkan pundak adiknya.

"(Name).. udah sore lho" Shinsuke mencobanya lagi.

(Name) mengedip-ngedipkan matanya. Sesekali menguap lalu mulai duduk di kasurnya.

"Jam berapa, kak?" Tanya (Name).

"Jam empat. Kakak keluar dulu ya. Kamu jangan tidur lagi, shalat ashar jangan lupa" Shinsuke keluar dari kamar (Name).

(Name) segera berwudhu dan melaksanakan shalat. Setelah itu, dia menghampiri kakaknya yang sedang duduk di ruang tamu. Sekilas, Shinsuke memperhatikan penampilan adiknya, lalu ia sedikit tertawa.

"Eh? Apa? Ada yang aneh?" Tanya (Name).

"Pasti lupa. Katanya mau beli takjil bareng?"

Nah kan. Tadi siang (Name) yang minta, sekarang dia yang lupa sendiri. "Astaghfirullah, iya ya. Bentar kak, siap siap dulu".

(Name) sudah siap, tak lupa menggunakan jilbabnya. Berdiskusi sedikit, mereka memutuskan untuk membeli kolak ke blok sebelah.

"Kak Shinsuke, pesantren ramadhan gimana? Beneran online?" Tanya (Name), mengingat kakaknya adalah ketua panitia pesantren.

"Tetep di masjid. Cuma jaga jarak. Disteril juga" jawab Shinsuke.

Awalnya (Name) ragu. Tapi tenang saja. Kakaknya ini seorang Kita Shinsuke. Semuanya pasti sesuai pada tempatnya. Anak-anak pasti pada nurut. Tahun kemarin saja, Shinsuke dapat penghargaan sebagai pengajar ter killer, sekaligus pengajar favorit.

"Assalamu'alaikum" salam Shinsuke.

"Wa'alaikumsalam- eh ketua sama adeknya, mau beli?" jawab salah satu dari mereka.

"Atsumu, kamu kemana kok engga keliatan di rapat masjid?" Tanya Shinsuke.

"E- eh.. anu.. sa- saya bantu mama ini, kak. Hehe.." jawab Atsumu.

"Kok Osamu bisa sempet hadir, kamu engga?" Sindir Shinsuke lagi.

"Itu..."

"Hm.. beli kolaknya empat ya. Besok kalo sempat bantu beresin masjid. Pesantren bentar lagi kan mulai" kata Shinsuke.

"Siap.." jawab Atsumu dan Osamu bersamaan.

"(Name), tunggu sini aja bentar. Kakak mau ke rumah Kuroo sebentar" kata Shinsuke.

"Oke".

Sebelum pergi, Shinsuke melihat (Name) yang sedikit melipat lengan bajunya. Shinsuke langsung menarik kembali lengan baju (Name).

"Dijaga" bisiknya kemudian pergi.

Setelah Shinsuke pergi, keheningan sempat terjadi. (Name) sibuk memainkan ponselnya.

"Dek, ga ikut perkumpulan remaja masjid?" Tanya Atsumu.

"Ikut"

"Kok jarang keliatan, dek?" Tanya Atsumh lagi.

"Lantai atas" jawab (Name). Lantai atas emang tempatnya perempuan.

"Ada kok dia sering ke masjid. Lu aja yang jarang, makanya ga pernah liat (Name)" ledek Osamu.

"Dih apaan sih lu-"

"Nih kolaknya, dek" kata Osamu.

"Iya makasih, bang" (Name) ngasih uangnya, terus langsung pamit, "Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam".

(Name) memang terkenal dingin sama cowo, kecuali sama kakaknya. Baru mau ke rumah Kuroo, (Name) udah ketemu Shinsuke di jalan.

"Baru kakak mau kesana. Mereka ga macem-macem kan?"

"Engga, kak..."

"Kalau mereka aneh-aneh, bilang"

"Iya... bang Tsumu sama Samu beneran ga macem-macem kok..".

Kakak beradik ini kembali berjalan menuju rumahnya. Shinsuke tau kalau si kembar itu ada menaruh hati sama adiknya, makanya dia agak overprotect kalau (Name) lagi deket sama si kembar.

"Kak, tadi kan lengan bajunya cuma kelipet sedikit doang" kata (Name).

"Itu tetep aurat ya.. kata nabi juga kan cuma wajah, tangan juga cuma sampai pergelangan. Kalau kakak biarin, nanti kakak juga yang dosa" jelas Shinsuke.

"Hm.. iya makasih deh kak".

###

"Tadi beneran ga diapa-apain kan?"

"Astaghfirullah, engga kak..."

°●-----------------------------------●°

Besok Terushima atau Konoha?

Ngabuburit With Abang HaikyuuNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ