20|Oikawa Tooru

583 125 9
                                    

Episode 20
-Baju-
Ft. Oikawa Tooru

---

"Assalamu'alaikum..."

(Name) mengucapkan salam seraya membuka pintu. Panas terik begini ia habis dari luar menghadiri rapat untuk penutupan pesantren ramadhan tiga hari lagi.

"Wa'alaikumsalam... yeay adek pulaaang!!" Tooru, kakak yang akhlaknya entah kemana itu langsung menyerbu (Name).

(Name) berusaha keras melepas pelukan erat kakaknya. "Iiih minggir. Gua udah gede. Bujukan kaya gitu nggak akan mempan lagi" ujarnya.

Dulu waktu mereka masih kecil, ketika (Name) marah karena Tooru melakukan kesalahan, Tooru tinggal memeluknya saja dan amarah (Name) akan hilang secara instan. Sekarang bocah perempuan itu sudah besar dan dia tak akan tertipu lagi.

"Yaaaah... maafiin. (Name) tau kan kakak nggak kesana gara gara apaa..." bujuk Tooru.

"Nggak tuh. Nggak tau" balas (Name). Dia menaruh sandalnya di rak, dan berjalan ke ruang keluarga tanpa peduli dengan ocehan kakaknya.

"Ah (Name) nggak pekaa!" Tooru mulai membuat drama lagi.

(Name) memutar bola matanya. Kesabarannya hampir habis, tapi dia berusaha menahannya. (Name) lagi ga puasa. Siapa tau dengan bersabar ini dia dapet bonus pahala. (Name) akan diam dulu, soalnya kalau dijawab entah kata kebun binatang mana yang akan keluar.

Sebenarnya (Name) juga tau alasan Tooru gak ikut rapat ke madrasah. Tooru paling lagi males ngeladenin ibu ibu komplek yang gereget pengen ngejodohin gadisnya sama si bintang tamvan se perumahan, Oikawa Tooru.

"(Name).." panggil Tooru.

"Hm?" (Name) membalas tanpa menoleh sama sekali. Kebetulan acara TV kesayangannya sudah mulai.

"Nggak marah kan? Hehe.."

(Name) tidak menjawab. Malas dia meladeni kakaknya hari ini.

"Yeay (Name) baik nggak maraah!!" Seru Tooru.

Ingin (Name) jitak kepala kakaknya ini. Namun hati (Name) berkata, Astaghfirullah ga boleh gitu.. banting aja sekalian.gggg

"(Name)~" si Tooru manggil lagi.

Oke kali ini (Name) menoleh. Saat (Name) menoleh, jari telunjuk Tooru langsung mengenai pipi (Name).

"Duh Ya Allah.. nge-smack down kakak kandung yang kelakuannya kaya gini dosa ga sih?" Kata (Name) tersenyum kesal.

"Eeeeeh jangan doong. Ini liat dulu nih"

Tooru mengambil ponselnya dan menggulirnya sebentar. "Nih!" Foto baju muslim untuk laki laki dan perempuan yang terlihat serasi.

"Beli yuk! Lebaran pake ini lucu deh! Mau yayayaya??" Tawar Tooru.

"Hee... nggak ah.." tolak (Name). "Kekanakan tau ga" lanjut (Name).

"Nggak! Nggak sama sekali. Sekarang tuh tren tau pake matching-matching-an gitu..." bantah Tooru.

"Nggak pokonya nggak. Titik." (Name) bersikeras menolaknya.

Tooru cemberut. Dia menggulir halaman layar ponselnya. Wajahnya kembali ceria lagi. Dia menunjukkan foto baju lagi pada (Name). Kali ini cuma baju untuk perempuan.

"Kayanya cantik kalau kamu yang pake. Mau nggak? Kamu suka modelan kaya gini kan?" Tawar Tooru lagi.

"Kakak sebenernya mau apa sih? Tumben tumbenan nawarin ini itu" tanya (Name) curiga.

"Ya sebagai kakak pengen aja gitu beliin kamu baju kali kali.." jawab Tooru ceria. "Jadi? Mau ga?"

(Name) lihat lihat lagi baju itu. Motifnya simpel sih. Ya, jujur saja dia suka warna dan motifnya. (Name) mengangguk.

"Yaudah deh mau" jawab (Name).

"Asik... gitu dong!" Seru Tooru kegirangan. Dia langsung membeli baju tersebut. "Tunggu aja lah, katanya pengirimannya ga nyampe seminggu kok" lanjut Tooru.

---

Empat hari kemudian...

"Punten paket!" Teriak kurir dari luar rumah.

Baru (Name) keluar dari kamar, kakaknya sudah lari menyerobot sambil balik berteriak, "tunggu sebentar!"

Tiba di depan rumah, Tooru sudah membongkar paketnya. Dia memberikan baju itu pada (Name).

"Coba pake gih" suruhnya.

"Bisa nanti aja ga sih?" Pinta (Name).

"Gagaga. Nanti kalo ukurannya salah kita masih bisa minta tuker. Pake dulu sana pakee" kata Tooru.

(Name) akhirnya membawa baju itu ke kamar. Dia mengganti pakaiannya. Saat bercermin, baju itu sangat pas dengan dirinya. Bahannya juga nyaman. "Nice juga" gumamnya.

(Name) keluar dari kamar hendak menunjukkannya pada Tooru. Tapi Tooru tidak ada di pintu depan.

"Ma, kakak kemana?" Tanya (Name). Kebetulan mamanya lewat.

"Ke kamarnya tadi" jawab mama. "Itu baju yang dibeliin Tooru? Cantik kamu pake itu" puji mama.

(Name) mengangguk, "makasih".

"Mama juga kemarin dibeliin baju lebaran sama dia. Baju pilihan Tooru tuh emang ga pernah salah ya" komentar mama.

Diingat-ingat, dari dulu sampai sekarang, rata-rata baju (Name) dipilihin sama Tooru. Walau selera mereka ada yang beda, Tooru selalu tau mana yang (Name) suka.

"Aku ke kamar kakak dulu deh, ma" pamit (Name).

Saat mau berjalan ke kamar Tooru, pemilik kamarnya udah dateng duluan. (Name) terbelakak terkejut.

"Kakak-"

"Ssst... liat kamera, satu dua tiga cheese!" Seru Tooru tiba-tiba mengambil foto selfie mereka berdua.

"Oke sip pas kan ukurannya? Ih (Name) cantik banget deh. Aku ke kamar dulu ya, banyak tugas banyak tugas.. babaii love you!" Tooru berlari lagi ke kamarnya.

"Kakaaaaak!!!"

Kenapa (Name) marah? Ya ternyata itu baju couple-an atau serasi sama yang Tooru pake.

Tapi dia ga sepenuhnya marah sih.

(Name) diam diam menyukainya kok. Couple-an sama si kakak.

°●-----------------------------------●°

Ngabuburit With Abang HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang