24|Nishinoya Yuu

443 102 13
                                    

Episode 24
-Iri-
Ft. Nishinoya Yuu

---

[Notes: Anggaplah kalian lebih pendek dari Nishinoya Yuu]

"Wah.."

(Name) bergumam pelan ketika dirinya menonton permainan bola basket putri internasional. Dengan tubuhnya yang tinggi dan kuat, pemain itu memasukkan bola ke dalam ring dengan mudah.

Terkadang dia beralih menonton permainan voli. Meski dia tau libero itu keren, tapi yang paling keren di matanya tetaplah blocker.

Lalu dia beralih ke sosial media. Melihat model model cantik jangkung dengan anggun mengenakan busana busana keren.

Di kelas saja, teman temannya tak jarang mengomentari tinggi badannya.

(Name) sudah kebal sih, tapi tetap saja.

Dia iri.

"Adeeeek!!!"

Yuu melompat dan merangkul adiknya dari belakang. Hampir (Name) hilang keseimbangan karena serangan dadakan kakaknya itu.

"Lagi liat apa?? Mau liat juga doong!!" Pinta Yuu.

"Ng... nggak ah! Kakak kepo!" Tolak (Name) sambil melindungi ponselnya.

(Name) memandangi Yuu. Kakaknya yang memiliki tinggi hampir 160. Itu sudah cukup tinggi bagi (Name). Tapi jika dibandingkan dengan laki laki lain, Yuu jauh lebih pendek.

Mungkin Yuu sesekali marah jika tinggi badannya disinggung. Tapi Yuu tidak pernah merendah. Dia malah membanggakan tinggi dirinya. Morisuke, teman akrab kakaknya juga begitu.

Iyalah, untuk apa dia merendah? Setidaknya Yuu itu hebat. Menjadi libero bahkan punya julukan Dewa Pelindung. Morisuke juga.

Lah (Name) mau banggain apa? Dia aja sampai sekarang belum tau bakatnya di mana.

Yuu menangkup kedua pipi (Name), menatapnya lekat lekat. Membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Hayo ngelamunin apa?" Tanya Yuu.

"Enggak...".

"Ada yang ngeganggu lagi kah?" Tanya Yuu lagi.

"Engga...".

Yuu mem-pout-kan bibirnya tak percaya. Matanya melirik ke ponsel yang (Name) pegang. Dia tersenyum.

"Pinjam doong..." pinta Yuu.

"Buat apa sih..."

Akhirnya (Name) menurut dengan memberikan ponselnya pada Yuu. Yuu membukanya, menggulirnya beberapa kali. Dia memeriksa sosial media adiknya karena dulu pernah (Name) mengalami cyberbullying.

Tapi dia tidak menemukan apapun. Sampai akhirnya Yuu menyadari sesuatu. Semua histori pencarian (Name) mengarah ke orang tinggi.

"Pengen tinggi nih ceritanya?" Kata Yuu.

(Name) langsung duduk di lantai dan memeluk kedua lututnya. Kepalanya ia arahkan ke samping.

"Emang salah ya iri sama mereka?" Ujar (Name).

Yuu tersenyum. Dia duduk menghadap (Name). "Enggak kok.. wajar banget itu" jawab Yuu.

Dia menepuk kepala adiknya.

"Aku juga gitu kok. Sampai sekarang aku masih iri sama orang tinggi. Tapi kalau kamu kan perempuan, sebenernya perempuan itu ga perlu terlalu khawatir sama tinggi badan" jelas Yuu.

"Tetep aja orang tinggi pasti punya lebih banyak pilihan buat ngelakuin sesuatu kan. Bakatnya banyak" bantah (Name).

"Iyap. Banyak banget. Tapi kalau kamu bicara tentang bakat... bakat ya bakat, ga bisa dikaitin sama tinggi. Kamu tau kan Shoyo? Dia darisananya punya kelebihan lompat tinggi. Tobio yang tingginya segitu bisa kaya Shoyo? Enggak".

Meanwhile Tobio and Shoyo: *bersin

"Intinya, kalau kamu kurang di satu hal, kamu pasti lebih di hal lain" tambah Yuu.

(Name) berpikir, "aku lebih apa kak? Kayanya ga ada kecuali sifat mager" tanya (Name).

Yuu tertawa, "pasti ada. Belum ketemu aja".

Selanjutnya ia memasang pose berpikir, "hm... mau tau nggak kelebihan perempuan pendek?" Tawar Yuu.

"Apa? Emang ada?"

"Kalian itu.... imut!" Seru Yuu. Dia langsung mencubit gemas pipi (Name).

"Adwuuh.. lepasiiin" gerutu (Name).

"Hihi.. tuh kan imut banget. Tingkatan imut kalian tuh lebiiiih banyaaaak" ucap Yuu.

"Oh, nih satu lagi"

Yuu berdiri. Dia merentangkan kedua tangannya. "Sini".

(Name) menghampiri Yuu. Yuu langsung memeluknya erat. "Nah anget kan? Enak kan dipeluk gini?" Lanjut Yuu.

(Name) mengangguk. Dia mulai tersenyum.

"Nah dah. Mau ikut kakak nggak?"

"Mauu!"

°●-----------------------------------●°

Ngabuburit With Abang HaikyuuWhere stories live. Discover now