22|Futakuchi Kenji

444 106 11
                                    

Episode 22
-Boncengan-
Ft. Futakuchi Kenji

---

Sore hari yang tenang, (Name) rebahan ria di sofa. Dia gak main hp, gak nonton tv juga. Bener bener cuma rebahan aja. Kepala di lengan sofa, tangan sama kaki kanannya ngegantung keluar.

"Oi, cebol" panggil Kenji sambil dengan jahil mengacak rambut (Name).

(Name) meniup dan membenarkan rambutnya, "Apa, tembok?" Tanya (Name).

"Gua mau keluar beli takjil. Lu mau nitip apa?" Tawar Kenji.

"Tumben baik, bang".

"Ye.. buru sebelum gua berubah pikiran".

"Iya iya. Em, sop buah deh" pinta (Name).

"Okelah. Lu mau ikut kaga? Seharian ini perasaan lu lemes amat dah. Sakit?" Tanya Kenji lagi sambil mengenakan jaketnya.

"Ga sakit. Lagi ga mood aja. Pengen ikut tapi mager" (Name) dilanda dilema. Satu sisi pengen jalan jalan keluar. Tapi dia udah terlanjur nyaman rebahan di sofa.

"Sofanya terlalu posesif" tambah (Name).

"Malah nyalahin sofa. Lu ikut aja dah hayu" ajak Kenji.

"Ng... magerrr".

"Kita kan punya sepeda, stupid cebol. Gua yang bonceng lu. Siap siap sana" suruh Kenji.

(Name) langsung melompat bangun, "siap laksanakan, akhlakless tembok!" Segera dia ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Sementara Kenji menyiapkan sepeda.

---

"Pegangan yang bener" kata Kenji.

"Udah nih..." balas (Name). Tangannya memeluk Kenji dari belakang.

Kenji mulai mengayuh sepedanya. Rumah Futakuchi terletak lumayan jauh dari pintu masuk komplek. Mereka jalan kaki buat beli takjil aja bisa jadi jauh banget.

Rumah Miya, lewat. Tukang es buah, lewat. Semua tempat langganan takjil mereka terlewati. Kenji ini lupa apa gimana.

"Bang, mau kemana ini kita? Bukannya udah kejauhan ini?" Tanya (Name).

"Eh- ke.. kita ke.. minimarket depan komplek dulu. Ibu nitip tadi" jawab Kenji.

"Hoalah bilang toh, bang. Kirain abang lupa".

Perjalanan masih jauh. Kenji nggak ada capeknya ngayuh sepeda. Padahal mereka punya motor. (Name) agak nggak enak juga sih sebenernya.

"Ga berat, bang?" Tanya (Name).

"Banget. Lu puasa malah nambah kali ya berat badannya" sindir Kenji.

Tanpa basa basi (Name) spontan memukul punggung Kenji. Sepeda sedikit hilang keseimbangan tapi Kenji berhasil mengendalikannya lagi.

"Aduh jangan gitu dong jatuh ntar gua juga kena marah" omel Kenji.

"Ya abangnya ngeselin".

Kenji tertawa mendengar gerutuan adiknya. "Kenapa lu kesindir? Wah beneran nambah ya?" Mulai ngomporin lagi.

"Abang ih!" (Name) kesel beneran, tapi dia malah ikut ketawa. Entah kenapa ya mungkin karena dia udah terbiasa dengan sindirian abangnya.

"Eh serius nih bang. Kalo ke minimarket kenapa ga pake motor aja coba. Abang juga ga usah capek ngayuh" tambah (Name).

"Yaudah kalo gitu lu yang bonceng abang atuh" kata Kenji hendak menghentikan sepedanya.

"Heh di mana mana tembok lebih berat daripada orang cebol ya" (Name) menyindirnya balik.

Kenji malah tertawa lagi, "haha ngaku juga akhirnya kalo lu cebol".

"Abaaang!!!"

---

Sampai di minimarket, mereka membeli beberapa makanan dan minuman. (Name) melihat belanjaan mereka, ada yang aneh sepertinya.

"Bang, ibu nitip apa sih? Makanan?" Tanya (Name).

"Ah kepo lu".

"Ish".

Setelah membayar, mereka menaiki sepeda lagi. (Name) yang memegang belanjaannya. Dia sedikit mengintip dan mengingat apa saja yang mereka beli. Kalau di logika, kayanya ga ada deh barang kebutuhan atau keinginan Ibu.

"Bang, serius nanya. Ibu nitip apa?" Tanya (Name).

"Ga sih. Ga nitip apa-apa" jawab Kenji.

"Lah terus ngapain kita kesana capek capek?" Tanya (Name) lagi.

"Ga kenapa napa. Kepengen lama lama berduaan sama adek aja. Hehe"

Ginilah Kenji kalau udah nunjukin sisi 'sweet' nya. Ga mau ngaku di awal. (Name) seneng banget dengernya.

Oh tapi bukan adik Kenji kalau ga memanfaatkan celah abangnya.

"Kelamaan jomblo jadi gini nih"

"Yah gimana, dek? Gua belum cukup umur buat nikah"

Tawa mereka tak pernah berhenti menghiasi perjalanan. Hah indah sekali..

###

"Bang"

"Oit?"

"Tukang sop buah kelewatan"

"Oh iya forget"

°●-----------------------------------●°

Ngabuburit With Abang HaikyuuWhere stories live. Discover now