11|Sakusa Kiyoomi

731 139 13
                                    

Episode 11
-Sakit-
Ft. Sakusa Kiyoomi

---

Kiyoomi lagi nonton tv. Dia tengok jam dinding, udah jam 11 siang aja. Kayanya sepi, damai, adem banget ini rumah. Rasa-rasanya ada yang kurang..

"Si adek kemana ya?" Gumam Kiyoomi.

Dari tadi abis sahur, Kiyoomi belum liat tuh adiknya keluar kamar. Biasanya jam 8 udah ada yang teriak "KAK OMII" sambil lompat lompat.

Muncul firasat tak enak dalam benaknya. Kiyoomi mematikan televisi dan beranjak menuju kamar adiknya. Tanpa basa basi, dia langsung mengetuk pintunya.

"Dek.." panggil Kiyoomi.

Tidak ada jawaban.

"Adek.." Kiyoomi memanggilnya lagi. Masih belum ada jawaban.

Karena khawatir sudah menyerangnya duluan, Kiyoomi langsung saja membuka pintu kamar.

(Name), adiknya terlihat sedang tertidur di meja belajarnya dengan laptop yang masih menyala. Adiknya itu tampaknya sedang mengerjakan tugas online.

Namun bukan tertidur biasa. Kiyoomi tau ada yang gak beres sama (Name). Rambutnya lebih berantakan, dan entahlah, auranya mungkin?

Kiyoomi menyentuh dahi (Name).

"Demam" gumamnya.

"Dek.. bangun. Tidurnya di kasur gih" kata Kiyoomi.

(Name) mengedipkan matanya beberapa kali. Dia meregangkan tubuhnya. "Ih tugas belum kelar" keluhnya.

Saat (Name) hendak menyentuh laptop, Kiyoomi merebutnya lebih dulu. Menyimpan pekerjaan adiknya, lalu mematikan laptopnya.

"Gua yang izin ke guru ntar. Tidur" suruh Kiyoomi.

"Ish iya deh.. lafyu kak Omi" (Name) berlagak ingin memeluk Kiyoomi padahal dia tau sang kakak germaphobia.

"Gausah pegang pegang gua sedikit pun. Lagi sakit pula" Kiyoomi langsung mundur menghindar.

"Hehe iya... kakak keluar aja kalo gitu" kata (Name). Dia mulai mendudukkan diri di kasur.

"Kuat puasa ga?" Tanya Kiyoomi.

"Kuat kali. InsyaAllah" jawab (Name).

"Kalo ga kuat langsung buka aja" ucap Kiyoomi.

(Name) mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Kiyoomi mulai meninggalkannya sendirian di kamar.

Menatap pintu kamarnya yang baru ditutup. (Name) mulai berbaring. Dia sudah biasa seperti ini karena kakaknya germaphobia. Mulai remaja, (Name) berusaha menjaga kamarnya selalu bersih biar kalau ada apa apa, Kiyoomi bisa leluasa masuk.

Tak jarang dirinya iri dengan orang lain. Liat adiknya Rintarou nempel banget sama kakaknya. Beberapa hari yang lalu dia liat Akira jalan megangin adeknya ke minimarket.

Lah (Name) sama Kiyoomi? Dari kecil sampe sekarang mana ada kaya begitu.

Mungkin ini kekanakan buat (Name). Tapi dia pengen perhatian lebih dari sang kakak. Lebih dari cuma kata kata. Dari dulu soalnya (Name) sakit aja beli obatnya sendiri, apa apa sendiri.

Hadu sedih (Name) tuh.

"Yasudahlah"

(Name) menarik selimutnya dan memejamkan matanya. Harap harap bangun nanti udah mendingan.

---

(Name) perlahan membuka matanya. Rasanya hawa dari dalam tubuhnya makin panas aja. Tapi ada yang dingin di kepalanya. Sepertinya kompresan. Samar samar (Name) melihat seseorang duduk di meja belajarnya.

"Kak omi?"

Kiyoomi menoleh. "Baru mau dibangunin. Minum dulu, shalat, terus makan" kata Kiyoomi.

(Name) menghela napasnya. Dia memilih mengikuti apa kata kakaknya. (Name) sendiri juga ga yakin dia bakal sanggup puasa.

Lalu satu hal terlintas di kepala (Name).

"Kak Omi ngapain di kamar aku?" Tanya (Name). Biasanya kalau sakit, Kiyoomi sama sekali gak jeguk ke kamar (Name). Paling ibunya yang masuk.

"Ya jagain lu lah. Daritadi juga ngigau mulu manggil manggil gua. Gua dateng baru berhenti" jawab Kiyoomi.

"O- oh gitu ya".

"Maaf ya kalo gua jarang jagain lu" ucap Kiyoomi.

"Eh?"

"Minum. Abis itu shalat. Tayamum aja, ga akan kuat lu ketemu air" Kiyoomi mengatakan itu lalu keluar dari kamar adiknya.

(Name) tersenyum. "Makasih".

###

"Pertama kali ngusap kepala adik sendiri. Ngerasa bersalah gua"

°●-----------------------------------●°

Hadu maafkan kalau agak sering telat. Mocha ngurusin pesantren juga di RL. Baru pulang pas adzan 😔✊🏻

Ngabuburit With Abang HaikyuuWhere stories live. Discover now