9|Yaku Morisuke

619 125 22
                                    

Episode 9
-Hujan-
Ft. Yaku Morisuke

---

Seperti yang diketahui satu Komplek Perumahan Haikyuu, keluarga Yaku adalah keluarga yang...

Pendek.

//ditempeleng Yaku

Anak sulungnya yang bernama Morisuke memiliki postur yang tinggi. Tapi masih kurang dari rata-rata remaja lelaki seumurannya.

//ampun maz

Tapi sikapnya yang wibawa dan dewasa, juga ancaman tendangan maut yang selalu dibawanya kemana-mana, tidak pernah ada yang menyindir Morisuke tentang tinggi badannya. Apalagi Morisuke itu libero andalan tim kucing di komplek.

Si bungsu bernama (Name) gak kalah sama kakaknya.

Gak kalah pendek.

Ampun gais

Perilakunya sangat ramah. Namun jangan macam macam dengannya. Telinganya sensitif dengan pembahasan tinggi badan.

Dia bisa saja lebih garang daripada kakaknya.

Pada zaman dahulu, di suatu hari yang gelap, hujan deras mengguyur kota. Angin berderu kencang. Sungguh dramatis cuaca hari itu.

Kakak beradik ini terjebak hujan. Spesifiknya, terjebak banjir. Morisuke dan (Name) bersepeda bersama ke minimarket yang ada di luar komplek. Biasalah jajan buat buka nanti. Mereka pake sepeda masing masing kok. Bukan yang tandem kaya punyanya si kembar Tsukishima.

Di tengah perjalanan menuju minimarket, tiba tiba hujan turun deras tanpa aba-aba. Karena Morisuke dan (Name) ga bawa jas hujan, mereka terpaksa ikut berteduh di warung kecil. Tau kan warung yang keciil banget biasa di pinggir pinggir jalan itu.

Beruntung ibu sang pemilik warung baik. Bahkan mempersilakan dua remaja ini untuk duduk di dalam.

"Allahuma sayyiban naafi'an" gumam Morisuke.

"Apa itu?" Tanya (Name).

"Doa ketika hujan" jawab Morisuke.

"Kamu bawa hp ga?" Lanjutnya.

"Engga. Kan tadi kakak yang bilang ga usah. Bukannya kakak yang bawa hp?" Tanya (Name) balik.

"Lupa.. ketinggalan di meja"

(Name) menaikkan kedua kakinya ke atas bangku, lalu memeluk kedua lututnya. "Bisa bisanya di saat kaya gini" ucapnya.

Morisuke hanya bisa terkekeh sedikit. "Beruntung kita berteduh disini. Seenggaknya bisa beli minum kalau sampai maghrib belum surut airnya".

"Kalau bisa jangan sampe lah" timpal (Name).

Tiba-tiba, kilatan mengejutkan penglihatan diiringi dengan suara guntur menggelegar.

"Astaghfirullah..." (Name) menundukkan kepalanya. Kalau suara doang, dia biasa aja. Tapi kalau cahaya kilatnya sampai tertangkap oleh mata, (Name) takut.

Morisuke mengusap punggung adiknya. Dia juga mengarahkan agar kepala (Name) bersandar di bahunya supaya (Name) bisa lebih tenang.

"Dah.. gapapa" kata Morisuke.

Sambil bersandar pada Morisuke, (Name) melirik ke luar. Masih banjir. Sepeda mereka aman soalnya sepeda lipat.

"Bu, sekarang jam berapa ya?" Tanya (Name). Karena diantara mereka juga ga ada yang bawa jam tangan. Di luar gelap, sulit menebak waktu.

"Jam setengah enam, nak.." jawab pemilik warung itu.

"Bentar lagi.." gumam (Name).

"Napa dah laper?" Tanya Morisuke sedikit bercanda.

"Engga. Cuma itu.. bunda.. nyariin ntar" jawab (Name).

"Hah.. iya ya. Mana kita ga bawa hp" Morisuke ikut khawatir. Sang bunda memang seperti itu, walaupun anak anaknya pulang sedikit terlambat dari jadwalnya.

Samar samar, terdengar suara adzan maghrib.

"Bu, saya beli air minum ya dua, sama biskuitnya deh dua" ucap Morisuke.

Pemilik warung itu mengambil pesanan Morisuke. Masih beruntung mereka berteduh di warung kecil ini. Masih bisa buka puasa.

"Ini uangnya, bu. Ambil aja kembaliannya" Morisuke memberi uang tersebut.

"Eh?".

"Gapapa bu.. ambil aja" kata Morisuke sambil tersenyum.

"Makasih ya, nak.." ucap ibu itu. Terlihat sekali bahagianya.

(Name) melihat itu, Morisuke emang ga pernah ketinggalan. Tiap hari ada aja uang yang dipake buat sedekah.

(Name) meneguk air, dan memakan biskuit. Dia sempat melihat ke ruangan sebelah, terdapat kasur kecil nan tipis di sana. Sepertinya ibu itu tinggal disini. Lama-lama (Name) kangen juga sama rumahnya.

"Kak Mori, hujan kapan berhentinya ya.." kata (Name).

"Ga tau dek. Kalau belum reda juga ya kita terpaksa ikut shalat paling disini" jawab Morisuke.

"..."

Tak lama dari itu, terdengar suara mobil mendekat. Kemudian berhenti di depan warung. Seseorang keluar dari sana. Itu...

"Kak Kenma?!" (Name) bahagia sangat.

"Hah.. disini ternyata. Aku disuruh bunda kalian. Masukin aja sepedanya ke bagasi" kata Kenma.

"Wah maaf ngerepotin, Ken" ucap Morisuke.

"Bu, makasih ya.. kami pamit dulu" pamit (Name).

"Iya hati hati di jalan nak..".

Morisuke memasukkan sepeda mereka ke bagasi Kenma. Hari ini mereka selamat bisa pulang lebih awal.

###

"Makasih Kak Kenmaa..." -(Name)

"Pasti lagi sibuk diganggu ya" -Morisuke

"Iya. Lagi livestream tau. Terpaksa kuberhentiin. Mana belum di save lagi

"Hahaha..."

°●-----------------------------------●°

Aku ngambil suara terbanyak ya. Ayo kalian kerja sama biar besok bisa dapet abang yang diinginkan. Wkwk

[BOX ABANG PILIHAN]

Ngabuburit With Abang HaikyuuWhere stories live. Discover now