28|Tendou Satori

404 101 22
                                    

Episode 28
-Jangan Posting-
Ft. Tendou Satori

---

Cekrek!

"Mana mana coba liat dong, dek!!" Seru Satori.

"Nih, bang!" (Name) memberikan fotonya pada Satori.

Satori melihatnya dengan tatapan puas. Dia anggukkan kepalanya berkali kali, puas dengan hasilnya.

"(Name) emang pinter banget deh ngambil foto! Padahal cuma di kamar ini tempatnya" Satori mengacak lembut rambut (Name).

"Biasa aja kali, bang..." kata (Name) sedikit terkekeh.

Satori menaruh ponselnya di saku celana. (Name) memiringkan kepalanya. "Ga langsung diposting, bang?" Tanya (Name).

"Akun abang ilang lagi, dek.." jawab Satori sambil memasang ekspresi sedih di wajahnya.

"Iih bukannya baru beberapa hari yang lalu dibikinnya??" Tanya (Name) lagi heran.

"Ah entahlah. Kayanya Instacenti punya dendam sama abang hahaha" Satori terbahak.

"Ish tapi akun abang udah kaya gitu lima kali berturut turut. Abang yakin ga ada apa apa yang aneh? Aku bisa bantu cari tau kenapa" ucap (Name).

"Hahaha.. adikku inii baik bangeeet... tapi ga usah. Ngapain lagian, ga guna" kata Satori.

(Name) mengambil posisi, dia langsung mengambil foto selfie dengan Satori tanpa aba aba. Tapi ajaibnya, wajah Satori tak pernah terlihat 'aib'. Dia selalu sadar kamera.

"Ah gak seru.. tapi bagus sih. Posting di akunku ya?" Izin (Name).

"Jangan posting yang ada abangnya dong" tolak Satori.

"Yaah.. iya deh iya.." jawab (Name) kecewa.

"Satori!" Panggil mama dari dapur.

"Iya, ma?" Satori sedikit berlari ke dapur menghampiri mama. (Name) juga mengikuti langkah Satori.

"Beliin takjil ke rumahnya Bi Inah! Tau kan?" Seru mama lagi dari dapur.

"Tau, kok ma.." jawab Satori. Dia segera bersiap mengenakan hoodienya.

"Nih uangnya" Mama memberikan sejumlah uang pada Satori. Satori menerimanya.

Saat Satori hendak ke pintu depan, (Name) memeluk lengan Satori.

"Abang abaang.. ikut dooong" pinta (Name).

"Gak usah ya, (Name).. jalan kaki soalnya. Nanti adik kesayangan abang ini capek.." Satori mencubit kedua pipi (Name).

"Gapapa, bang.. (Name) kuat kok!!" Seru (Name) berusaha merayu abangnya lagi.

Satori tetap menggeleng. "Ga boleh, kesayangannya Satori... tunggu di rumah aja oke".

Akhirnya Satori tetap pergi sendiri. Rayuan macam apapun dari (Name) seolah tak akan mempan sedikitpun.

(Name) melemparkan tubuhnya ke sofa. "Huft.. kenapa sih bang Satori kalo jalan kaki ga mau ngajak. Kan bosen kalo jalan bareng pake motor terus" keluh (Name).

Ngabuburit With Abang HaikyuuWhere stories live. Discover now