Pʀᴏʟᴏɢ

1.2K 77 14
                                    

Alangkah baiknya membaca deskripsi cerita dulu ok?

•~•

"Aku akan menikah, Ice."

Uhuk..

Ice tersedak dan memuntahkan minumannya mendengar pernyataan Yaya. Yaya dengan panik segera mengusap punggung Ice dan menyodorkan selembar tisu ke Ice.

Ice menerimanya lalu bertanya, "Dengan siapa?" Sambil mengelap bagian tubuh yang terkena muntahannya.

"Hm, Halilintar.. orang yang dulu pernah aku cerita ke kamu, orang yang aku suka."

Ice membulatkan matanya mendengar jawaban Yaya. Ah iya, Ice lupa bahwa Yaya menyukai Halilintar. Memikirkan itu, Ice tersenyum getir. Dia tau perasaan ini..

Tidak akan pernah terbalas.

"Ah, selamat kalau begitu." Yaya menggigit bibir bawahnya.

Ice yang melihat itu, menatap Yaya heran.

"Seharusnya kau senang kan?" Yaya terdiam.

"Kenapa lagi, Ya? Apa kau takut Halilintar akan melukaimu? Jika iya, bilang ke aku dengan cepat. Aku akan menyakiti nya kembali."

Yaya menggeleng, tentu bukan itu yang ia pikirkan.

"Bagaimana jika kau menjauhi ku?"

Ice diam. Dia juga tidak bisa tau apakah dia akan menjauhi Yaya atau tidak. Dia sudah nyaman dengan Yaya, semenjak dia dibuang, dia tidak pernah senyaman dengan orang lain kecuali Yaya.

"A- aku tak akan menjauhi mu, percayalah. Kita sudah berteman dari masa kecil bukan?"

"Aku percaya,"

•~•

Hehe, what's up guys?:)

Ini memang nggak sebagus cerita yang lain. Tapi insyaallah membuat kalian jadi terhibur gituu:>

Maaf ya kalau tulisannya juga nggak sebagus cerita lain. Jujur aja, setiap mau nulis cerita aku takut kalau tulisan ku nggak bagus jadi kalian nggak suka.

Jadinya, kalian nggak menikmati bacaan deh:/

Dah ya sekian bacot dari aku( T_T )

Salam hangat,
28 April 2021

ᵃᵏᵘ ᵃᵗᵃᵘ ᵈⁱᵃ? || Hᴀʟɪʟɪɴᴛᴀʀ × Yᴀʏᴀ × IᴄᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang