ᗷᗩᘜIᗩᑎ 5 || síng fσr чσu [ sᴘᴇᴄɪᴀʟ ɪᴅᴜʟ ғɪᴛʀɪ ]

461 54 6
                                    

Alangkah baiknya membaca deskripsi cerita dulu ok?

Pemberitahuannya ada paling bawah sendiri.

•~•

Ice mengacak rambutnya kesal. Ingin sekali membanting gitar yang dipegangnya. Ice menggeleng, dia membeli gitar itu dengan susah payah, masa mau merusak gitarnya.

Aya
*Hwaiting!

Ice menaruh gitarnya mendengar notifikasi dari Yaya. Seketika Ice tersenyum lagi, melupakan rasa kekesalannya karena tidak bisa memainkan gitar. Ice membalas dengan emot senyum, malas untuk mengetik.

"Kalau nggak belajar ya emang nggak bisa, tapi kalau memang nggak bisa walaupun belajar gimana?"

Saat Ice mencoba untuk memetik gitar dengan nada lagu yang akan dimainkan, notifikasi dari Yaya menggangunya. Ice beristighfar agar rasa emosi nya tidak dilampiaskan ke hpnya.

Aya
Kalau memang nggak bisa, belajar aja dari Taufan. Aku dengar-dengar, Taufan bisa main gitar walaupun dia nakal.

Ice
Minta nomornya.

Aya
Dih, dasar, makanya jangan cuek dong jadi orang.

Ice
Bodo amat, nggak ada yang ngurus juga.

Aya
Kata siapa? Aku ini ngurus kamuu🙃 berarti selama ini kamu anggap aku setan ya? Nggak kelihatan, jahat.

Ice
Ngaku kalau setan, ciee🙆🏻‍♂️

Ice tertawa, sedikit ringan karena hiburan dari Yaya. Ice tidak akan tau bagaimana jika ia tidak mendapat hiburan. Ice bisa stres:)

Aya
Awas kalau nanti malam ketemu! Ku pukul kamu pakai sandal.

Ice
Kalau bisa kamu mukul aku😛 Udah dulu Aya, ntar nggak selesai-selesai. Aku mau latihan gitar.

Aya
Semangat kutub Utara!!! Nanti kalau baguss, aku daftarin kamu jadi penyanyi dehhh🙆🏻‍♀️

Aya
Aku bisa kok mukul kamuuu, lihat nanti dah.

Kepala Ice geleng-geleng membaca pesan pertama yang Yaya kirimkan. Daftarin jadi penyanyi? Yaya saja sering menolak jika mau didaftarkan jadi penyanyi.

Ice melanjutkan latihannya. Tidak berniat untuk membalas pesan pertama dan kedua Yaya.

"Kenapa juga aku harus pernah janji dengan Yaya buat nyanyi di hadapan dia sambil main gitar?"

- Catatan :
*Hwaiting ( Bahasa Korea ) = Semangat!

•~•

Ice memainkan jarinya. Ternyata, menunggu Taufan sangatlah lama. Janji dari jam 2 siang, dan jam set 3 belum sampai. Entah Taufan lupa atau Taufan sibuk, Ice tidak tau. Ice hanya ingin Taufan cepat sampai lalu mengajarinya bermain gitar, udah selesai, hanya itu saja lalu Taufan boleh pulang.

"Kalau 2 menit lagi Taufan belum datang, aku pulang aja, minta ajarin sama yang lain."

Untung Taufan datang 1 menit kemudian. Taufan datang dengan tampang tidak bersalah. Duduk di hadapan Ice lalu meminum minuman Ice.

ᵃᵏᵘ ᵃᵗᵃᵘ ᵈⁱᵃ? || Hᴀʟɪʟɪɴᴛᴀʀ × Yᴀʏᴀ × IᴄᴇWhere stories live. Discover now