ᗷᗩᘜIᗩᑎ 3 || вungα

571 60 13
                                    

Alangkah baiknya membaca deskripsi cerita dulu ok?

•~•

Ice mengelap meja yang baru ditinggalkan oleh pelanggan. Ini pekerjaan nya, tidak ada yang spesial dari Ice. Hanya seorang pekerja paruh waktu di cafe. Tapi dia bersyukur gajinya besar sehingga kehidupannya tercukupi bahkan bisa membantu Mama Yaya dan adik Yaya untuk bertahan hidup dan membuat Yaya bahagia.

"Ice, pekerjaan mu selesai?"

"Kau bisa lihat sendiri, Syifa."

Sungguh, jika Ice berhadapan dengan seseorang, dia malas untuk berbicara. Baginya, hanya Yaya saja yang bisa membuat dia sering berbicara.

"Aku membawa bekal lebih, kau mau?" Ice menggeleng.

Selesai mengelap meja, Ice meninggalkan Syifa yang gelisah. Ice tak peduli dengan orang lain, dia hanya peduli kepada Yaya saja. Karena menurut dia, orang lain itu adalah orang yang merepotkan.

Hari ini Ice libur kuliah, dia tadi sempat mengantar Yaya ke universitas. Lalu Ice pergi ke cafe dan mengerjakan pekerjaannya. Padahal, Ice hari ini pekerjaannya juga libur. Tapi entah kenapa, Ice ingin kerja.

Ice melihat jam tangannya, pukul 2 lebih. Dia harus segera menjemput Yaya. Ice segera bersiap-siap untuk menjemput Yaya. Lagipula pekerjaan kali ini kan dia yang menginginkan nya bukan dari jadwalnya.

Saat Ice ingin keluar, Syifa menggenggam tangan Ice. Dan penuh dengan harap berkata, "Kau ingin pulang? Tidak bisakah jika kau menungguku pulang juga?" Ice menghempaskan tangan Syifa.

"Dengar Syifa, hari ini aku hanya ingin bekerja. Ini bukan jadwal pekerjaan ku,"

Untung cafe dalam keadaan sepi. Hanya tinggal mereka berdua dan beberapa pekerja cafe saja yang bekerja di dapur.

"Tapi setidaknya kau bisa menungguku kan?" Masih dengan berharap Syifa bertanya.

"Memang kau siapa ku?" Tanya Ice sinis.

Pertanyaan Ice membuat Syifa tertohok. Jika dipikir memang iya, Syifa siapanya Ice?

Saudara? Bukan.

Anggota keluarga? Bukan.

Pacar? Pastinya bukan.

Mereka hanyalah teman pekerja cafe. Tidak lebih. Dan itupun bukan Ice yang meminta jadi teman. Tetapi Syifa dulu yang memintanya.

"Sudahlah, kau membuang waktu."

Ice pergi, meninggalkan Syifa tenggelam di pikiran nya.

•~•

Bruk.

Ice mundur beberapa langkah saat dia bertabrakan dengan seseorang. Ice melihat siapa yang ia tabrak. Dan Ice langsung tau siapa, dia adalah orang yang Ice benci.

"Ngapain disini, Xi Ying?"

Ying memang bukan jurusan kedokteran. Ying adalah mahasiswa jurusan fashion design. Yang hanya mengambil jurusan kedokteran adalah Ice dan Yaya. Si kembar, Fang, dan Gopal mengambil jurusan Bisnis.

Ying tersenyum sinis, "Aku hanya berkumpul bersama teman-teman ku, kenapa kau sangat tidak menyukai kehadiran ku?"

"Kaulah penyebab insiden 14 tahun yang lalu. Dan karena kau juga, kak Lintar membenciku. Mau mu apa sebenarnya sehingga keharmonisan keluarga ku kau hancurkan?"

"Tidak ada, hanya ingin membalaskan rasa dendam ku. Masalah Hali membencimu, itu bukan masalahku. Tapi aku puas dengan itu,"

Ice berdesis kesal. Sedari dulu, Ying memang suka membuat Ice emosi dan marah-marah kepada Ying. Akhirnya, Ying melapor pada Halilintar dan semakin membuat Halilintar benci pada Ice.

ᵃᵏᵘ ᵃᵗᵃᵘ ᵈⁱᵃ? || Hᴀʟɪʟɪɴᴛᴀʀ × Yᴀʏᴀ × IᴄᴇWhere stories live. Discover now