[01] Pesan Singkat

22.6K 1.2K 1.2K
                                    

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak!

Happy reading❤️

***

Seorang gadis dengan rambut panjang yang ia biarkan tergerai sedang duduk termenung di meja guru. Seperti biasa, tepat di sebelahnya, salah satu sahabatnya sedang duduk menemaninya. Dan tiga teman lainnya sedang duduk lesahan di bawah lantai. Sudah kebiasaan mereka.

Gadis itu bernama Dhea Tarasya Leander, keturunan dari Devano Avin Leander dan juga Melinda Destriana Putri. Ia sering di panggil dengan nama Asya. Sifatnya yang terbilang sulit untuk di tebak, bisa dalam sedetik berubah menjadi galak, childish, bahkan ia bisa bersifat dingin bak kulkas berjalan.

Asya beralih mengetuk-ngetuk keningnya, berusaha mencerna kejadian beberapa menit yang lalu. Di mana saat ia melihat Saka sedang duduk bersama dengan teman perempuannya.

Tapi, sekarang yang menjadi pacar Saka adalah Asya.

Cemburu?

Tentu saja tidak, ia sama sekali tidak cemburu.

"Sya," panggil Risa membuyarkan lamunan Asya. Risa merupakan sahabat sekaligus teman terdekat Asya. Risa juga anak dari Rule Karindra dengan Azara Yumna Aziza.

Asya sontak berbalik ke arah Risa. "Kenapa, Isa?"

"Lo serius, mau pacaran sama Saka?"

"Udah dari kemarin loh Isa nanya itu. Tapi menurut Isa, gue cocok gak sama Saka?" tanya balik Asya.

Risa tampak diam beberapa saat. Setelah itu, ia kembali menatap ke arah Asya. Asya sendiri dapat mendengar hembusan nafas dari Risa. "Gue gak yakin. Lo, kan denger sendiri kemarin, Saka bilang apa sama lo."

Asya mengernyitkan alisnya bingung. "Emang Saka ngomong apa?"

Risa menepuk jidatnya, ternyata temannya ini pelupa. Ia beralih bersidekap dada. "Dia malu-maluin lo di tempat umum, Sya! Lo masa lupa sih? Saka ngata-ngatain lo di tempat umum, lo gak malu apa? Gue sendiri nih ya, gue muak liatnya, pengen gue tampol tuh mulut!" ucap Risa geram.

"Boleh juga. Nanti kita tampol mulut Saka," ucap Asya berbinar.

"Astaghfirullah." Risa otomatis mengusap dadanya.

Pandangan Asya tiba-tiba beralih pada Saka-cowok yang sudah berstatus sebagai pacarnya itu sedang masuk ke dalam kelasnya. Banyak pasang mata yang menatap Saka dengan kagum. Tapi lain halnya dengan Asya, ia hanya menatap Saka dengan tatapan yang ... entahlah.

Cowok dengan postur tubuh tinggi itu menatap Asya yang masih asik duduk di meja guru.

"Bentar lo pulangnya sendiri dulu, gue mau nganterin Cindy," ucap Saka yang sudah berdiri tepat di hadapan Asya.

Cindy merupakan sepupu perempuan Saka. Asya hanya mengangguk mengiyakan, tak masalah juga kan membiarkan pacarnya mengantar sepupunya terlebih dahulu? Lagi pun, Saka memang tidak pernah mengantarkannya pulang. Lantas untuk apa ia berkata seperti itu?

"Gue keluar dulu," pamit Saka dan langsung berjalan keluar kelas.

Sedangkan Risa yang mendengar percakapan yang sangat singkat, bahkan sangat singkat di antara Asya dan juga Saka barusan, mendengus kesal. "Sya! Kenapa lo biarin Saka nganterin Cindy sih? Kan lo itu pacarnya Saka, seharusnya dia nganterin lo dulu!"

Siapa yang pacaran, siapa yang sewot?

"Isa tenang aja. Percaya sama Asya."

"Serah lo deh."

TARASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang