[34] Putus?

9.5K 466 586
                                    

“Kenapa harus takut menyudahi, jika dia sendiri terkadang tidak menganggap keberadaan'mu?”

☘️☘️☘️

Asya dengan wajah kusutnya bangkit dari acara sandarannya, matanya sedikit ia kucek. Menatap sekelilingnya beberapa menit sebelum kembali menguap. Ternyata saat ini ia tengah berada di taman belakang rumahnya.

Tapi tunggu! Asya kembali menegakkan badannya, suasana sudah sore menjelang malam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tapi tunggu! Asya kembali menegakkan badannya, suasana sudah sore menjelang malam. Dan ia tertidur saat pulang dari salah satu restoran untuk makan ketika telah mengantar orang tuanya.

Saat kesadarannya telah penuh seutuhnya, gadis itu kembali menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi, menatap betapa luasnya halaman belakang rumahnya. Biasanya ada Papinya yang selalu menemaninya bermain. Tapi untuk saat ini ... Ia harus menunggu.

Asya meraih ponselnya yang terletak di atas meja, menyalakan datanya dan menunggu beberapa menit. Setelah itu ia langsung masuk di salah satu aplikasinya, menatap banyaknya pesan yang di kirimkan Maminya. Dengan gesit pula Asya menjawab pesan itu.

Setelah itu, pandangannya terhenti pada satu nomor yang tidak ia save, membuka pesan tersebut dan membacanya.

+6282xxxxxxxxx
Keretanya bertabrakan dengan pesawat.
Sepertinya seru.
11:50

Asya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, berusaha mengartikan kalimat tersebut. "Keretanya tabrakan sama pesawat? Bagaimana caranya?" gumam Asya.

"Keretanya bisa terbang? Atau pesawatnya yang jalan di rel kereta api, terus salah jalur, habis itu mereka tabrakan?" ucapnya kembali mengeluarkan suaranya.

"Oh, atau mungkin ... Keretanya punya sayap, terus keretanya terbang di atas, waktu papasan dengan pesawat, mereka tabrakan— tau, ihh, apa sih!"

Asya menghembuskan napasnya kasar, menatap langit yang mulai menggelap karena sebentar lagi akan malam. Otaknya terus berputar untuk mengartikan pesan tersebut. Setelah mengerti, ia kemudian membalas pesan tadi.

Anda
Asya tau jawabannya!
Pesawatnya gak bisa terbang, jadi pesawatnya jalan lewat jalur kereta api, habis itu mereka papasan dan tabrakan,
Pasti seru.
Asya bener kan?
Kalau Asya benar, terus menang, jangan lupa hadiahnya😀
18:01

+6282xxxxxxxxx
Sure.
Mau hadiah apa?
18:02

"Wah, cepat banget jawabnya," ucapnya terkekeh kecil. "Bagusnya hadiah apa, ya? Bismillah semoga Asya menang terus dapat hadiah." Ya, Asya mengira pengirim pesan tersebut adalah sebuah teka-teki yang jika menang akan mendapat hadiah.

Anda
Harus Asya yang pilih, ya?
18:04

+6282xxxxxxxxx
Tunggu hadiahnya satu Minggu lagi.
18:10

TARASYA [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora