[06] Berbohong

9.5K 688 928
                                    

Saat tengah asik menatap ke atas, tiba-tiba Asya dapat merasakan tangannya di tarik kuat dari arah belakang. Sontak hal itu membuatnya berbalik dan menatap orang tersebut dengan terkejut.

Bugh!!

"Huaaa, ada yang mau culik Asya!!"

"Shit! Sakit, Sya!" geram orang tersebut.

Asya berhenti memberontak, perlahan ia membuka pejaman matanya dan menatap seseorang yang tengah berdiri tepat di hadapannya. Saat melihatnya, gadis itu malah meringis.

"Ma... Maaf, Asya gak sengaja pukul."

"Gak sengaja lo bilang?"

"Ya maaf, kan gak sengaja. Kira'in ada orang yang mau culik Asya tadi," ucap Asya berusaha membela dirinya.

"Cantik lo?"

"Cantik dong, cantik banget malah."

Saka, cowok yang datang tiba-tiba dan menarik tangan Asya, memutar bola matanya malas. Ia menatap gadis itu lalu kembali menatap rumah di hadapannya. Ia lantas meraih tangan Asya, memegangnya erat dan berniat membawanya pergi.

"Ayo pulang."

Asya sontak melepaskan tangan Saka dari lengannya. "Gak mau, Asya pulangnya bareng Ian."

"Pulang bareng gue, Sya."

"Gak mau! Nanti Ian cariin Asya gimana?"

"Gak usah banyak bacot. Gue pacar lo, jangan ngebantah. Ngapain juga lo di rumah cowok, mana udah malam lagi?"

"Ya, kan Ian sepupu Asya. Jadi gak apa-apa dong."

"Dia sepupu, gue pacar. Ikut gue, biar gue yang antar pulang," tanpa buang waktu, Saka langsung menyeret Asya dengan menarik pergelangan tangannya menuju motornya yang ia parkirkan di luar.

Sedangkan Asya, ia hanya diam. Membiarkan saja Saka membawanya, bisa di katakan ia pasrah dan tak ingin melawan. Sekali-kali, ia di bonceng oleh orang ganteng selain Ian, Kris dan juga Papinya.

Setelah tiba di depan motor Saka, Asya masih diam dengan mata yang sedikit mengerjap. Ia lantas meraih helm yang di serahkan untuknya. Setelah itu, Asya dengan senang hati untuk naik ke atas motor Saka tanpa mengetahui apa yang akan terjadi setelahnya.

Motor Saka perlahan melaju meninggalkan pekarangan rumah Ian, membelah jalan yang ramai.

'Liat aja, pasti bentar lagi Saka bakal nanya, 'rumah lo di mana?' bodo amat, Asya gak mau jawab!' batin Asya menggerutu.

Sedangkan di sisi lain, setelah mengambil kunci mobil, Ian langsung keluar dari dalam rumahnya dan menutup pintu. Ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Asya.

"Sya," panggil Ian. Ia berjalan maju beberapa langkah dan berhenti saat melihat sebuah motor melaju dengan seorang gadis di boncengannya.

"ASYA!" teriak Ian. Ia langsung mengejar motor yang telah membawa Asya pergi. Baru Ian ingin mengeluarkan mobilnya dari dalam rumah, saat itu juga ia sudah tak menemukan motor yang membawa Asya.

***

Baik Asya dan juga Saka sama-sama diam. Angin malam menerpa kulit mereka berdua di atas motor yang masih melaju. Gadis itu sedikit menengok ke arah kaca spion, memastikan apa yang Saka perhatikan. Tentu saja Saka memperhatikan jalanan di depannya.

'Tuh kan, ini bukan jalan ke rumah Asya.' batinnya, ia geleng-geleng kepala sendiri. Karena kesal, Asya menoel pundak lelaki tersebut yang membuatnya menatap Asya dari kasa spion.

TARASYA [END]Where stories live. Discover now