7 - Wedding Day 🔞

2.5K 107 7
                                    

Hai, di follow dulu sebelum baca ya!
_______________________________

Gun menatap dirinya sendiri di cermin. Kemeja hitam dan tuxedo putih yang sedang ia kenakan terlihat pas di badannya. Rambutnya sudah di tata dengan rapih, ia juga menggunakan sedikit riasan. Gun suka riasan di matanya, ada glitter-glitter halus teroles di sana. Ia sudah mengiringi Foei dan Baifern menuju altar tadi bersama dengan Off juga. Pernikahan mereka berjalan dengan lancar, para tamu undangan bersorak meriah saat mereka selesai mengucapkan janji-janji pada satu sama lain.

Saat ini mereka sudah kembali ke mension. Acara pesta pernikahan di adakan di halaman mension. Gun melirik Off yang sedang memainkan ponselnya, kemeja putih miliknya sudah di lepas sehingga hanya menyisakan kemeja hitam nya saja. Off benar-benar mengawasi Gun setiap saat. Ia merasa seperti sedang di penjara. Untuk menyapa Mike dan Racha saja Gun tidak punya kesempatan.

"Aku mau menemui Mike dan adiknya," Ucap Gun. Off menoleh padanya lalu mengangguk.

"Jangan kabur." Katanya.

Gun berdehem untuk menanggapi Off lalu setelahnya berjalan menghampiri Mike dan Racha yang sedang mengobrol dengan perempuan manis berkulit cerah seperti kulit Off.

"Hei! Gimana?" Sapa Mike saat Gun sudah ada di depannya.

"Bosan." Jawab Gun. Ia melirik perempuan di samping Racha yang sedang tersenyum manis padanya. "Siapa?" Tanya Gun pada Racha.

"Cinta," Jawab Racha.

Perempuan itu memberikan pukulan kecil untuk Racha sebelum akhirnya menunduk pada Gun, "Love, kak."

"Oh jadi ini yang namanya Love?" Gun menyikut pelan Racha. Ia bisa melihat pipi adik temannya itu mulai bersemu merah.

"Kau tau tentang Love?" Tanya Mike bingung. Ia saja baru tau tentang Love hari ini, bagaimana bisa Gun juga tau tentang Love?

Gun mengangguk. "Racha menceritakan nya saat kami mabuk beberapa hari lalu."

"Kau memilih memberi tahu Gun duluan dari pada kakakmu sendiri?" Mike menarik telinga Racha sampai adiknya itu mengaduh kesakitan.

"Racha mabuk?" Tanya Love.

"Sedikit." Racha memberikan cengirannya. Matanya membentuk garis lengkung seperti bulan sabit. Love hanya menggeleng sebagai responnya.

"Kau di dului adikmu, Mike." Ledek Gun pada Mike.

"Ya, karena aku terlalu sibuk mengurus bocah nakal ini," Ucap Mike seraya mengacak-acak poni Gun.

"Aku sudah dewasa, Mike. Tidak perlu di urus sebegininya."

Gun merapihkan poni nya seraya menelusuri halaman mension dengan matanya. Tidak jauh dari tempat Gun berdiri. Ia melihat Off sedang ada di sana juga, pria tinggi berkulit cerah yang sekarang sudah resmi menjadi kakak nya itu sedang mengobrol bersama Krist, Tay dan dua teman lainnya yang Gun tidak kenal siapa.

Gun baru saja ingin menceritakan tentang semua yang terjadi beberapa hari terakhir pada Mike, tapi saat melihat ke arah lain, mata Gun malah bertabrakan dengan mata pria bertubuh tinggi yang beberapa waktu lalu memang sedang dekat dengannya. Ia melambai-lambaikan tangannya padanya lalu berpamitan pada Mike, Racha dan Love untuk menghampirinya.

Lagi-lagi Gun mengurungkan niat nya untuk bercerita dengan Mike.

"Belum ada lima menit dia bilang tidak perlu di urus karena sudah dewasa, sekarang sudah menghampiri orang asing lagi." Celoteh Mike.

Gun memberikan senyum nya pada laki-laki yang jauh lebih tinggi darinya itu. "Luke, kau datang?" Sapanya.

"Kau sendiri yang mengundangku, tidak mungkin aku tidak datang." Gun semakin melebarkan senyumnya. Semalam ia memang mengundang Luke untuk datang. Setelahnya ia mengajak Luke untuk duduk.

Naughty GunWhere stories live. Discover now