12 - Mike's mother?

469 73 0
                                    

"Gun?"

Barusan Racha berlari ke arah pintu karena mendengar bel yang di pencet berkali-kali. Ia mengintip pada sela pintu sebelum akhirnya membukakan pintunya saat melihat ada Gun di sana. Racha sedikit bingung karena tumben sekali Gun memencet bel, tidak langsung masuk saja seperti biasanya.

"Racha? Kau di rumah?" Gun berjalan melewati Racha yang sedang menatap bingung padanya.

"Kau kenapa, Gun?" Tanya Racha. Mengabaikan pertanyaan Gun. Ia seratus persen yakin Gun sedang tidak baik-baik saja. Matanya memerah dan membengkak, rambutnya basah oleh keringat, nafasnya cepat hingga terdengar sampai ke telinga Racha.

"Aku baik-baik saja." Gun tersenyum. Senyum yang sangat di paksakan. Ia melewati ruang televisi dan melihat ada seseorang yang ia kenali di sana. "Wah– ada Love juga ya?"

"Hallo Kak." Sapa Love. Gun tersenyum menanggapi sapaan perempuan manis itu.

"Kalian lanjutkan kegiatan kalian saja, aku pamit ke kamar Mike dulu ya." Langkahnya tertahan karena Racha menahannya.

"Kau sedang tidak baik-baik saja." Ucap Racha. Ia menatap Gun serius bercampur khawatir.

"Aku tidak bisa berbohong padamu kan?" Ia mencubit hidung Adik temannya itu lalu berlalu pergi menuju kamar Mike.

Gun membuka pintu kamar Mike lalu masuk ke dalam. Ia melempar ponselnya ke sembarang arah lalu menjatuhkan dirinya di tempat tidur milik temannya itu. Ia menatap kosong langit-langit kamar dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan.

Off memang brengsek. Gun bersumpah demi apapun yang ada di langit dan bumi, ia akan membenci Off seumur hidupnya. Bisa-bisanya Kakaknya itu mengganggu kegiatan yang sedang ia lakukan bersama Ssing. Dan yang paling parah, apa itu tadi, Off dengan entengnya berkata seperti itu tentangnya. Dan apa segampang itu mengatakan dirinya seperti pelacur? Lalu ia akan mengatakan kalau kami sudah melakukan seks juga, apa dia gila? Apa dia akan menjadi gila seperti itu jika sedang mabuk?

Gun memejamkan matanya. Ia harus beristirahat, energinya telah habis karena Off.

Tok! Tok!

"Gun, mau makan tidak?" Suara Racha terdengar dari depan kamar Mike.

"Nanti saja." Jawab Gun, sedikit berteriak.

"Sekarang!" Pintu kamar di ketok semakin keras. "Cepat!"

Gun menghela nafas sebelum akhirnya berdiri lalu membuka pintu kamar Mike. Racha adalah gambaran dirinya —tidak bisa di tentang. Ia memilih untuk menghampiri Racha dan mengikuti saja apa yang remaja kecil itu ucapkan.

"Aku sudah bilang nanti saja." Ucap Gun lesu.

Racha menggeleng. "Kau punya gerd Gun, kalau lagi stres begini biasanya kambuh kan. Lupa ya kau itu penyakitan?" Kepalanya tertoyor setelah mengatakan itu. Ia meringis tapi dengan cepat menarik tangan Gun utuk makan bersamanya dan Love yang sudah menunggu mereka di ruang makan.

"Kak Gun, sini sini." Gun berjalan menghampiri Love lalu duduk di sampingnya.

"Apa kabar cantik?" Gun tersenyum melihat wajah malu-malu Love.

"Baik. Kakak gimana?" Tanya Love.

"Baik."

"Bohong." Saut Racha. Ia meletakan piring dengan nasi goreng di atasnya di hadapan Gun. "Habisakan!"

Naughty GunHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin