26 - is it over?

470 56 12
                                    

Hari ini Mike dan Ssing tidak bisa datang ke Attstar's karena mereka memiliki urusan personal masing-masing. Jadi Gun terpaksa harus menutup Attstar's dulu karena ia tidak di izinkan Mike untuk menjaga Attstar's sendirian. Ia khawatir Gun kewalahan.

Walau begitu, Gun tetap mengunjungi Attstar's untuk beres-beres saja. Untungnya Mike dan Ssing bukan orang-orang pemalas, Attstar's di jaga dengan sangat baik oleh mereka sehingga Gun tidak terlalu kesulitan merapihkannya sendirian.

Ia berjalan ke gudang penyimpanan, meneliti satu persatu botol-botol minuman yang ada di sana. Semua masih dalam kondisi yang baik dan jauh dari kata tidak layak konsumsi. Jadi ia memutuskan untuk memeriksa tempat lain.

Ia berjalan ke table lalu terseyum senang saat menyadari betapa rapihnya Attstar's. Gun suka dengan kerapihan, Ibunya selalu mengajarinya untuk menjadi seseorang yang rapih jadi ia terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Ia akan tidak nyaman jika melihat sesuatu yang berantakan. Untungnya walau Attstar's adalah tempat bersenang-senang bagi sebagian orang urakan, tempat itu tidak sekalipun terlihat kacau.

Krettt

Gun menoleh ke asal suara, ia melihat seorang pria paruh baya melangkah dengan angkuh memasuki Attstar's dengan jas hitam mewahnya. Jantungnya terasa berhenti berdetak dengan aliran darah yang sepertinya ikut melambat. Kepalanya tiba-tiba saja jadi terasa berat. Gun membantin, ia menginginkan nyawanya di cabut sang pencipta saja.

"Kau—" Gun terbata.

"Sepi sekali, dimana para pengunjung tempat kecil ini?" Katanya.

"Siapa yang memberitahu-mu?" Tanya Gun. Mengabaikan ucapan si pria tua itu barusan.

"Apa pernah ada hal yang tidak bisa aku ketahui?" Jawabnya.

Rahang Gun mengeras, ia tau dengan jelas tentang fakta yang satu itu. "Papa tidak bisa berada di sini. Aku melarangmu menginjakan kaki di tempatku."

"Benarkah?" Foei melipat tangannya. "Siapa yang bisa menghalangiku?"

Gun mengusap kasar wajahnya. "Apa maumu!"

"Berikan tempat ini padaku." Ucap Foei langsung ke inti.

"Yang benar saja! Tidak semua hal bisa kau miliki!" Gun menegakkan badannya. Ia berusaha bersikap tenang dan kembali mengingat scenario yang sudah pernah dibuatnya bersama Mike. "Tempat ini milik Mike!"

Foei tertawa. "Milik Mike?"

Gun diam.

Foei melemparkan kertas coklat yang sedari tadi ada di tangannya pada Gun. Gun merimanya. Ia membuka lembaran itu lalu gestur tubuhnya berubah ciut. Foei memiliki Izin mendirikan usaha milik Attstar's dan ada namanya tertera dengan jelas di sana.

"Pilihlah. Ingin tempat ini hancur tak tersisa seperti yang sudah-sudah atau berikan saja tempat ini padaku."

Skak, Gun tamat.

***

Sekarang Gun uring-uringan. Kakinya tidak mau berhenti bergerak memutari kamar. Mike tidak bisa di hubungi sama sekali padahal saat ini ia sedang butuh sahabatnya itu.

Apa yang terjadi, dari mana Foei tau bahkan sampai memiliki surat izin Attstar's segala. Walaupun ia tau dengan jelas bagaimana mudahnya sang Papa mendapat segala informasi itu, tetap saja terasa janggal karena segala sesuatunya sudah di rencanakan dengan rapih oleh Gun dan Mike. Lalu mengapa Foei masih tetap bisa tau.

Rasanya Gun ingin menangis, tapi tidak ada gunanya jika menangis sekarang. Ia harus secepatnya mendapat solusi untuk ini. Otaknya terus berputar selaras dengan langkah kakinya yang masih tidak mau diam, memikirkan bagaimana caranya agar Attstar's aman dan tetap bisa berada di tangannya.

Naughty GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang