27 - Taking care

652 77 15
                                    

Off berlarian di lorong rumah sakit, mencari-cari ruangan yang Mike berikan beberapa waktu lalu. Pria yang ia ketahui adalah sahabat Adiknya itu menghubunginya, memberitahu kalau Gun sedang berada di rumah sakit. Jadi ia cepat-cepat meminta Mike mengirimkan alamatnya.

Sekarang Off sudah sampai di depan pintu ruangan yang Mike infokan sebelumnya. Buru-buru ia membuka pintu itu dan pandangannya jatuh pada pria kecil yang sedang tertidur di atas brangkar.

Off mendekat lalu membelai lembut rambut Gun, membuat Gun yang memang tidak tidur terlalu nyenyak akhirnya terbangun.

"Apa yang terjadi?" Tanya Off langsung ke inti.

Gun menggeleng. "Tidak ada."

"Kali ini kau tidak di izinkan berbohong." Ucap Off

Gun menggeleng lagi. "Aku belum mau membahasnya."

"Baiklah." Ucap Off akhirnya. Ia tidak akan memaksa Gun.

"Mau bantu aku tidak?"

"Apa?" Tanya Off.

"Jangan kasih tau Papa kalau aku ada di sini ya, please." Ucap Gun.

Off mengernyit. "Dia pasti akan bertanya kau ada di mana. Aku tidak bisa berbohong."

"Off, please." Rengek Gun. "Sedikit bocoran, aku sedang ada masalah dengannya. Aku ingin bersembunyi dulu, aku tidak mau pulang."

"Ada apa, ceritakan dulu padaku baru aku mau membantumu."

"Tidak sekarang, nanti saja." Ucap Gun.

Off menghela nafas. "Yasudah, terserah kau saja."

Mau di paksa dengan cara apapun Gun pasti tetap tidak akan mau bicara, jadi untuk saat ini lebih baik Off mengikuti saja apa yang Adiknya itu pinta. Ia lalu kembali mengusap rambut Gun. "Apa yang kau lakukan sampai masuk rumah sakit begini?"

Gun mengangkat bahunya. "Tidak sengaja melukai kaki-ku dengan kaca setelah menendang pintu nakas." Jawabnya santai.

"Selalu ceroboh!" Off menoyor kepala Gun cukup kuat, membuat si empunya mengaduh. "Lalu kena pecahan kaca saja sampai ke rumah sakit?"

"Ya karena aku pendarahan, sialan!" Sewot Gun.

Off mengernyit ia buru-buru memeriksa kaki Adiknya itu. Tidak ada yang bisa di lihat karena luka Gun sudah di tutup perban. "Luka serius?"

Gun mengangguk. "Transfusi dua kantung darah dan dapat beberapa jahitan."

Off meringis. "Pantas kau pucat sekali." Ia menyentuh bibir gempal Adiknya. "Kemana perginya bibir merah favorite-ku?"

"Bagaimana kalau kau cium, nanti pasti kembali merah."

"Lagi sakit masih saja jadi penggoda." Sinis Off.

Gun mempoutkan bibirnya. "Jahat sekali, padahal aku mengundangmu kesini agar di beri kecupan."

Off terkekeh, ia mendekat pada Gun lalu mengecup dahi Adiknya itu. "Cepat sembuh, naughty Gun."

***

Sudah sekitar satu minggu Gun berada di rumah sakit. Selain karena kondisinya, alasan ia tidak keluar adalah karena ingin bersembunyi dulu dari Foei. Tapi ia tidak bisa berada di sana lebih lama lagi karena sudah tiba waktunya Gun untuk meninggalkan rumah sakit karena kondisinya sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

"Belum juga?" Tanyanya seraya mengawasi dua pria sibuk yang ada di depannya.

"Kau yakin tidak ingin kembali ke mansion?" Ucap Off. Kembali memastikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang