21 - Fuck with me, please! 🔞

2.1K 93 7
                                    

⚠️ Little bit BDSM! ⚠️
________________________________

"Satu lagi."

"Tidak, kau sudah mabuk Gun!" Ssing mencoba menghalangi Gun yang ingin membuka sendiri satu botol vodka lagi.

"Aku tidak mabuk." Gun menarik paksa botol vodka yang ada pada Ssing lalu meneguknya dari sana saat sudah berhasil terbuka.

Ssing mengacak rambutnya frustasi, menurut informasi yang ia dapat dari Mike, Gun akan sangat sulit di hentikan jika sedang ingin mabuk dan pria pendek itu pasti akan melakukan hal-hal aneh jika sudah mabuk berat nanti. Ssing tidak bisa mengurus boss nya itu di saat Attstar's sedang ramai-ramainya seperti hari ini, kebetulan juga Mike tidak datang karena Adiknya sedang di rawat di rumah sakit akibat jatuh dari sepeda motor.

"Kau kan kesini untuk membantuku karena Mike tidak ada, sekarang kalau kau mabuk begini siapa yang membantuku? Kau malah merepotkan aku saja tau!" Ucap Ssing pada boss nya yang sudah pasti tidak mendengarkan nya itu.

Ssing melihat ke sekumpulan remaja yang setaunya salah satu dari mereka adalah Kakak Gun. Ia tidak yakin tapi sepertinya pria yang sedang berusaha menangani satu-satunya gadis yang sudah mabuk berat di antara mereka itu lah Kakak Gun.

Tadi ia sempat memperhatikan Gun terus mengawasi pria dan gadis itu yang memang dekat sekali lalu setelahnya mood boss nya itu berubah memburuk dalam sekejap seperti seseorang yang sedang cemburu dan berakhir terus menerus meneguk vodka nya tanpa henti hingga sekarang.

Mungkin Gun cemburu pada Kakaknya, bisa saja Gun menyukai gadis itu, lalu ia kesal karena melihat gadisnya bersama Kakaknya.

"Kau mau kemana..." Gun menahan Ssing yang ingin menghampiri sekumpulan remaja itu.

Ssing melepas tangan Gun yang menahannya. "Mencari cara untuk mengamankan mu!"

Gun berkedip bingung. Ia membiarkan saja Ssing menjauhinya lalu kembali meneguk vodka nya. Kesadarannya belum hilang sepenuhnya, masih tersisa sedikit kesadaran yang tentu tidak akan lama bertahan.

Langkah panjangnya membawa Ssing mendekati para remaja di sisi ruangan. Tatapan aneh dari remaja-remaja itu membuatnya sedikit tidak nyaman, ia menarik nafasnya untuk mengatur emosinya agar tetap stabil.

"Kau—" Ssing menatap pria yang ia yakini sebagai Kakak Gun. "Kau Kakaknya Gun kan?"

Yang di panggil menoleh, memperhatikan wajah tak asing di depannya dengan dahi mengerut. Sekilas memori terlintas di kepalanya tidak lama kemudian, ia mengepal kuat tangannya saat mengingat pria yang mengajaknya berbicara itu adalah si brengsek yang pernah bermesraan dengan Adiknya di sini beberapa waktu lalu.

Off membalas tatapan Ssing dengan mata menajam. "Sedang apa kau di sini?"

"Kau Kakaknya Gun atau bukan? Jawab itu saja. Siapa di sini yang merupakan Kakak dari boss pemabuk-ku itu? Aku butuh bantuan sekarang juga." Ssing menoleh pada Gun yang sudah menjatuhkan kepalanya ke meja lalu mengangkatnya lagi untuk meneguk vodkanya kemudian menjatuhkannya lagi ke atas meja.

Off mengikuti arah pandang Ssing lalu meringis saat melihat Adiknya sudah terlihat mabuk berat walau dari kejauhan. Ia tidak melihat Gun sama sekali saat sampai di Attstar's tadi. Kebetulan ia datang bersama teman-temannya termasuk Jane yang sepertinya sedang memiliki masalah dengan pihak management nya.

Ia tidak memikirkan apapun selain menemani Jane yang sedang merasa frustasi lalu mencoba mencegah sahabatnya itu agar tidak terus meneguk minumannya karena gadis itu mudah sekali hangover. Jane juga akan mengalami ruam-ruam kemerahan di tubuhnya jika mengonsumsi terlalu banyak alcohol. Saking khawatirnya dengan Jane, Off sampai tidak menyadari kalau ternyata Gun juga sedang berada di Attstar's.

Naughty GunWhere stories live. Discover now