bagian 5

6.6K 539 7
                                    

Pagi ini di kediaman jongcheveevat masih tenang dengan rutinitas masing-masing karna juga tidak banyak orang di mansion, karna bright sedang ada di kerjaan di caffe shop nya. Karna harus meninggalkan Mew sendirian di rumah akhirnya dia menitipkan Mew pada bi mina sampai dirinya kembali nanti.

" Bu Mina tolong jaga p'mew dulu na, aku ada kerjaan di kafe sebentar" ucap bright pada bi mina.

"Baik tuan" ucap bi mina dengan ramah.

Suana kembali hening karna bright melanjutkan acara sarapannya yang tertunda tadi, sampai suara langkah kaki memecah keheningan tadi.

" Selamat pagi p'mew" ucap bright.

"...."

Hening tak ada balasan apa-apa dari lawan bicaranya karna semenjak kemaren tuan muda satu ini murung, pasalnya ayah tercinta sedang ada di luar kota selama 3 hari lamanya, itu sangatlah lama batin Mew.

"Oihh phi apakah kau masih marah karna paman berangkat kemaren" ucap bright.

"...."

" Ayolah phi, paman hanya 3 hari disana naa" ucap bright untuk menenangkan Mew.

"Nanti akan aku belikan es krim dan makanan kesukaan phi yang lainnya deh, atau beli kfc satu box besar bagaimana?" Timpal bright untuk mengembalikan mood Mew yang tidak karuan.

"...."

"Baiklah jika tetap diam aku berangkat dulu naa, diam di rumah bersama bi mina naa" ucap bright bergegas keluar mansion.

Setelah kepergian bright, Bi Mina menyuruh Mew untuk mandi dan sarapan tapi Mew tetap diam tak membalas atau menoleh pada bi mina.

"Tuan muda mari saya antar kekamar untuk mandi setelah itu sarapan naa" ucap bi mina.

"...."

"Mari tuan saya antar"

'mew malah berpindah duduk di sofa keluarga'

"Tuan muda Mew"

"...."

" Tuan muda"

"Hiks~ hiks~ huuuhaaaa"

"Hiks~ ayah Miu hiks~ ingin ayah" ucap Mew tiba-tiba menangis memanggil ayahnya, sungguh bi Mina tidak tega melihat tuan mudanya ini terus terusan memanggil ayahnya.

"Sudah na tuan muda, nanti kita telfon tuan naa sekarang kita sarapan na" ucap bi Mina membujuk Mew agar mau makan.

"Hiks~ tidak mau hiks~ ayah" Mew terus saja menangis.

"Sudah ya nanti bibi buatkan makanan kesukaan tuan muda naa" ucap bi mina.

"Hiks~ uhhukk..ukhukk..! Hiks~ ayah huuaaa" Mew menangis sampai batuk-batuk tak karuan.

Setelah beberapa jam Mew tetap menangis tapi tidak sekencang tadi bi Mina tetap di sisi Mew untuk menenangkan nya tapi Mew tetap menangis, memang selalu saja seperti ini jika tuan sedang ada kerjaan di luar kota tuannya ini akan bersedih dan galau berhari-hari.

~💦

Dimalam yang indah dan di sebuah hotel ternama di salah satu kota Bangkok sedang terlaksana acara yang sangat mewah dan pastinya di hadiri oleh para pengusaha-pengusaha terkenal dan kaya raya.

"Halo tuan, bagaimana kabarmu?" Ucap seseorang dengan wajah berwibawanya.

"Kabar saya baik tuan, tuan sendiri?" Ucap orang lainnya dengan tak kalah berwibawa.

"Saya juga baik tuan" ucapnya.

"Ada yang ingin saya bicarakan tuan bisa ikut dengan saya?" Ucap orang lainnya.

"Baiklah".

Mereka keluar meninggalkan pesta yang masih berlangsung dan berjalan kesalah satu kamar yang ada di sana.

"Baiklah langsung saja saya tak ingin berbasa-basi untuk hal seperti ini karna akan membuang waktu saya" ucap orang itu dan hanya di balas anggukan oleh lawan bicaranya.

"Saya ingin anda membayar semua hutang-hutang anda kepada saya secepatnya tanpa ada tapi-tapian lagi" timpalnya lagi .

"Tunggu tuan bukankah tuan memberi saya waktu 3 bulan kedepan kenapa sekarang berjanjiannya berbeda" ucap seorang lelaki paruh baya yang tak lain adalah ayah Gulf.

"Saya tidak mau tau kau harus membayarnya sekarang! Saya sudah memberi waktu anda terlalu lama, atau anda mau perusahaan dan rumah anda saya ambil?" Ucap orang itu dengan nada sedikit tinggi karna dia tak suka di bantah.

"T-tapi tuan bagaimana saya membayarnya perusahaan saya sedang masa pemulihan setelah meminjam uang pada tuan" ucap ayah Gulf dengan nada gelisah tak tau harus bagaimana.

"Hmm, sebenarnya ada cara untuk membayar semua hutang-hutangmu itu tuan trai" ucapnya lagi.

"Apa? bagaimana?caranya bagaimana,aku akan melakukan apapun untuk membayarnya" ucap tuan trai dengan tergesa-gesa dan tak memikirkan tentang resiko yang dia ambil.

"Serahkan anakmu padaku, bukannya kau memiliki 2 anak remaja saat ini berikan padaku salah satunya untuk melunasi semua hutang-hutang mu padaku" ucap orang itu dengan lantang dan membuat tuan trai kaget dengan apa yang di ucapkannya.

"T-tapi tuan sa-"

"Jika tidak mau bayar semua hutang-hutang mu padaku" ucapan tuan trai terpotong karna langsung di sela olehnya.

Jika kau mau tanda tangani surat ini sebagai bukti bahwa kau telah menyerahkan anakmu" timpalnya lagi.

Tuan trai berfikir dengan sangat lama sampai dia menyutujui semua syarat yang di ajukan oleh orang itu yang sudah di sebutkan di dalam surat tersebut dan tanpa pikir panjang tuan trai telah menandatangani surat tersebut dan dia tak akan bisa mengambil anaknya lagi jika sudah menandatangani nya sebagian kalimat yang tertera dalam surat.
Bahkan tuan trai tak berfikir bagaimana masa depan anaknya nanti? bagaimana bisa ada seorang ayah menyerahkan anaknya sendiri untuk membayar semua hutang-hutangnya?sungguh tega bukan?.


























Hay Hay aku kembali 😂.
Banyak yang mau di omongin tapi lupa hehehe 😁.
Gak usah dulu deh.
Selamat menikmati semua semoga kalian suka❤️

Jangan lupa vote coment dan follow ya.
Nih masak baca aja gak ada Niat follow-follow.

Babby Miu🌞 ENDWhere stories live. Discover now