bagian 9

6.7K 551 34
                                    

Sudah satu bulan lebih Gulf tinggal di kediaman jongcheveevat dan selama satu bulan ini juga Gulf mengurus semua keperluan Mew mulai dari hal-hal kecil seperti menyisir rambut dan lain sebagainya, seperti pagi ini Mew merengek ingin dimandikan oleh Gulf tapi Gulf menolak karna dia sudah terlambat untuk berangkat ke kampus alhasil Mew menangis dan tak bisa di bujuk sama sekali, 'terlambat lagi aku' batin Gulf.

"P'miu ayolah Keluar naa phii~" ucap Gulf memohon pada p'miu nya agar mau keluar dari kamar.

"Hiks hiks tidak Kana udah gak sayang hiks sama Miu lagi ya" balas Mew dengan tangisannya dan tetap mengunci diri didalam kamar.

"Tidak begitu phi Kana sayang banget sama p'miu naa~" ucap Gulf lagi terus membujuk Mew.

"Hiks hiks huuuuaaa~ Kana tidak sayang Miu lagi hiks ayah hiks" Mew tambah meraung-raung dan kini malah memanggil ayahnya.

"Hmm phi~ jika phi mau keluar Kana akan mandikan phi deh Kana suapin sarapannya main bareng Kana juga nanti, yaa phi keluar naa~" ucap Kana.

"B-benarkah Kana tidak kan hiks" ucap Mew yang sudah tidak meangis lagi tapi masih sesenggukan.

" Iya phi benar keluar naa~ p'miu" bujuk Kana agar mau keluar.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Mew dengam wajah berantakannya ingus yang kemana-mana rambut acak-acakan khas orang bangun tidur dengan pipi merah sempurna karna terlalu lama menangis dan jangan lupakan di tangan kirinya boneka kesayanganny Mew.

'menggemaskan sekali' batin Gulf

"Ayok kana~ kenapa malah melamun" ucap Mew membuyarkan lamunan Gulf.

"H-huh iya iya ayok ke kamar mandi kalau begitu" ucap Gulf dengan senyum manis yang di tampilkan nya.

" Nanti setelah mandi minum susu saja naa tak usah sarapan" ucap Mew.

"Baiklah biar bi Mina buatkan agar setelah mandi biar langsung di minum,oke" ucap Gulf ingin memanggil bi Mina tapi di tahan oleh Mew

Mew menggeleng," tidak Miu ingin susu ini seperti biasanya" ucap Mew sambil menunjuk dada Gulf.

Gulf kaget pasalnya dia harus pergi kekampus pagi ini, dan yah memang akibat tragedi 1 Minggu yang lalu Mew selalu minta nenen sama Gulf.

Flashback on

Waktu itu Gulf  sedang tidur siang karna kelelahan menjaga Mew seharian penuh di taman, alhasil dia ingin tidur siang sedangkan Mew malah asik memandangi wajah Gulf yang sedang tertidur tapi mata Mew tidak sengaja melihat kancing dada Gulf terbuka dengan jahilnya Mew malah memegang dan menekan-nekan niple Gulf yang terekspose.

"Nngghh" lenguhan Gulf yang terusik dengan pergerakan Mew.

"Phi apa yang kau lakukan phi" ucap Gulf kaget dengan yang dilakukan oleh Mew.

"Kana boleh Miu memakannya rasanya kenyal seperti jeli" ucap Mew dengan polosnya dan tangan masih memainkan niple Gulf.

"Ta-tapi phi"

"Boleh naa~" Mew mengeluarkan mata andalannya yang tidak bisa di tolak oleh Gulf.

Setelah berfikir cukup lama akhirnya dia mengiyakan permintaan Mew dan sejak saat itu Mew malah kemcanduan nenen sama Gulf.

Flashback off.

Sekarang Kana sedang di kamar mandi, sedang memandikan Mew.

"Phi apa yang kau lakukan, jangan lepasnya" ucap Gulf terkejut akan tindakan Mew.

"Kenapa biasanya Miu mandinya juga begini di lepas semua, kata ayah biar bersih" ucap Mew dengan polosnya.

"Nanti kalau burungnya lepas bagaimana?" Ungkap Gulf menakut-nakuti Mew agar tak melepas celana dalamnya.

"Hah?burung?burung apa Kana phi tidak bawa burung" beo Mew dengan polosnya dia menjawab seperti itu.

Gulf berfikir terus benda panjang dan berurat itu apa kalau bikan burung.

" Tidak usah di lepas ya phi begini saja na~" ucap Gulf memberi pengertian untuk tidak melepas celana dalamnya.

"Tidak hiks Miu ingin melepasnya hiks Miu ingin melepasnya hiks" Mew malah mulai menangis kembali mau tidak mau Gulf menurutinya.

" Baiklah-baiklah terserah phi saja oke" final Gulf.

Setelah beberapa saat akhirnya acara mandi-mandi nya selesai dan mew sudah rapi dengan bajunya hanya menggunakan kaos pendek dan memakai celana pendek juga Gulf juga tidak jadi berangkat karna harus menuruti bayi besarnya ini, mereka sedang ada di atas kasur untuk menuruti bayi besar yang ingin nenen katanya.

"Kana nenen~ mau nenen~" ucap Mew dengan manjanya.

"Baiklah kemari phi" Gulf sudah membuka setengah kancingnya dan memposisikan dirinya menghadap dengan Mew dan juga sudah bersiap untuk melahap niple Gulf.

Haapp

Nyut nyut

Tangan Mew bahkan tak diam dia juga memainkan niple Gulf yang satunya, Gulf merasa nyeri sakit sekaligus enak..err lebit tepatnya nikmat.

-🌻

Setelah kepergian Gulf ayah Gulf merasa tak bersalah sama sekali .alah sekarang dia bersantai menikmati waktu luangnya bersama
Istri dan anak tirinya.

"Ayah menurut ayah bagaimana keadaan Gulf sekarang ya?" Tanya mild kakak gulf dengan wajah sok sedihnya.

"Entahlah mungkin sudah di jadikan pembantu oleh keluarga tuan Jong, yang penting sekarang ayah terbebas dari hutang ayah dan hidup tenang" ucap ayah Gulf dengan entengnya.

" Hmm benar kenapa kau harus sedih untuk anak itu mild biarkan saja dia di sana" ucap ibu mild dengan tegas.

"Sudahlah anak kita yang satu ini kan memang hatinya baik jadi dia memikirkan adiknya juga" ucap  ayah Gulf sambil mengelus rambut mild dengan sayang.

Mild dan ibunya hanya tersenyum pada ayah Gulf, sungguh ayah Gulf tak tau apa yang dilakukan kedua di belakang tuan trai ibu dan anak itu hanya memanfaatkan ayah Gulf untuk memuaskan kebutuhannya saja,jika saja tuan trai tau mungkin dia menyesal telah menyerahkan Gulf pada orang lain untuk melunasi semua hutang-hutangnya bahkan tuan trai juga akan menyesal karna telah membenci anaknya sendiri tanpa tau cerita sesungguhnya. malang kali nasib Gulf kali ini sudah di fitnah, di benci ayahnya sendiri, bahkan dijual untuk melunasi semua hutang ayahnya entah apalagi yang akan terjadi nanti kedepannya.















Panjang kali ngetiknya Sampek kriting.

Jangan lupa vote coment dan follow juga yuk.❤️❤️🌻🌞

Babby Miu🌞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang