bagian 14

6.3K 540 16
                                    

Siang ini di kediaman jongcheveevat terasa sepi karna biasanya akan ada celotehan tuan mudanya ini yang bertanya berteriak memanggil nama Kana-nya, Yap benar pagi tadi Mew mengeluh tenggorokannya sakit dan badannya sedkiti panas sampai siang ini sakit Mew tambah menjadi.

"Tidak apa tuan, tuan Mew hanya sakit radang tidak parah memang seperti itu badannya akan demam" ucap dokter yang telah selesai memeriksa Mew.

"Baiklah dokter terimakasih" ucap Gulf.

"Kalau begitu saya permisi" ucap dokter tersebut.

"Kana tenggorokan Miu sakit badannya juga panas hiks~" ucap Mew merasa badannya seperti remuk dan tidak enak.

" Sabar naa p'miu, makanya p'miu  minum obat naa" ucap Gulf membujuk Mew agar mau minum obat karna Mew susah sekali untuk meminum obatnya alasannya karna pahit katanya.

"Tidak pait Kana Miu tidak suka" rengek Mew untuk menolak mentah-mentah obat yang di bawa Gulf.

"Kalau begitu makan naa tadi phi belum makan loh" ucap Gulf terus membujuk Mew.

"Hmm tidak tenggorokannya sakit kalo di buat makan kanaa~" ucap Mew manja dengan menggeleng dengan kuat untuk menolaknya.

Gulf bingung harus bagaimana sekarang karna Mew tak mau makan atau minum obat sekalipun.

"Baiklah-baiklah, sekarang bobo dulu ya"ucap Gulf sambil menimang-nimang Mew yang duduk di pangkuan nya, sebenarnya Mew ingin di gendong dan berkeliling kamar tapi tubuh Gulf yang lebih kecil tidak mampu menopang Mew.

"Hmm panas" rengek Mew terus-terusan seperti itu.

Kini terdengar dengkuran halus dari Mew, dia sudah mulai terlelap dengan tenang tanpa ada rengekan dari Mew lagi Gulf sedikit lega karna Mew bisa tidur dengan tenang, Gulf tidak tega melihat Mew terus-terusan merasa sakit seperti ini.

"Nngghh" lenguhan Mew terdengar.

"Oh kau sudah bangun phi" ucap Gulf.

" Hmm peluk~ Mew ingin peluk" ucap Mew yang duduk di tengah-tengah ranjang dan merentangkan tangannya untuk menyambut Gulf.

'menggemaskan sekali' batin Gulf.

" Hmm sini habis itu minum makan trus minum obat naa" ucap Gulf sambil bersender di sandaran ranjang.

" Tidak pahit Kana tenggorokan Miu sakit" ucap Mew.

"Hmm jika phi mau makan dan minum obat aku akan membiarkan phi nenen sampai puas lagi nanti" ucap Gulf, ya hanya itu satu-satunya cara agar Mew mau minum obatnya.

"Benarkah, Kana tidak bohong kan" ucap Mew antusias tapi masih sedikit lesu.

" Iya phi, mana pernah aku bohong" ucap Gulf.

Akhirnya Mew mau minum obat dan makan juga itupun juga di suapi oleh Gulf, sungguh manja bayi besarnya Kana.

"Kana mau pergi kemana katanya boleh nenen" ucap Mew setelah menghabiskan makanannya dan minum obat.

"Sebentar phi aku akan menaruh mangkuknya dulu naa" ucap Gulf.

" Tidak maau dan tidak usah biarkan saja bi Mina yang mengambil, sekarang Kana sinii~ katanya mau nenen" ucap Mew dengan antusias.

Dasar suppasit kalau pasal nenen saja nomer satu giliran di suruh minum obat tidak mau, bayi besar yang mau enaknya saja.

Mew malah membuka baju Kana sendiri dia langsung melahapnya tanpa mengerti posisi Gulf sekarang.

" Phi biarkan aku tidur dulu baru kau boleh nenen" ucap Gulf yang kesal karna tindakan Mew yang tiba-tiba.

" Hmm tidur saja kalau mau tidur aku kan cuman nenen" ucap Mew dengan polosnya.

'dasar tidak tau diri main enaknya aja' batin Gulf.

"Phi tanganmu kenapa tidak bisa diam" ucap Gulf dengan mencibikkan bibirnya, bagaimana tidak Mew meremas pantat Kana dan mendorongnya maju dan itu berhasil membuat pusaka Mew dan Gulf bersentuhan.

" Enakk Kana Miu suka" ucap Mew dengan tampang super polosnya.

" Enak enak gundulmu itu" ucap Gulf sangking kesalnya.

" Miu tidak gundul Miu punya rambut Kana" ucap Mew.

"Haah sudahlah cepat tidur saja, aku pusing phi" ucap Gulf kesal karna jika sudah begini omongannya akan semakin ngelantur.

Setelah mendengar dekuran halus dari sebelahnya Gulf beranjak dari ranjangnya untuk pergi ke taman mansion ini.

Drrrt... drrrt...

Tiba-tiba ponsel Gulf berbunyi dengan segera Gulf mengangkat nya.

"Halo kak, ada apa kakak menelfonku apa terjadi sesuatu di rumah" ucap gulf dan ternyata yang menghubungi dirinya adalah kakakmu.

"Tidak ada hanya ingin melihat kabar adikku ini, apakah disana kau menjadi babu atau malah di jadikan jalang nya oleh tuan Jong" ucap mild dengan nada mengejek.

"Kenapa kakak bilang begitu, aku disini baik-baik saja kok" ucap Gulf menahan tangisannya.

"Huh sudahlah aku tak ingin bicara pada seorang sepertimu" ucap mild.

"Tunggu-" ucapan Gulf terpotong karna mild langsung mematikan telfonya.

'gulf kuat Gulf kau lelaki kuat tidak boleh menangis' monolog Gulf untuk menenangkan dirinya.

Belum sempat Gulf menaruh hp nya tiba-tiba ada pesan masuk.

Ting

"Temui aku besok di kafe biasa Gulf"

Gulf hanya membacanya tak ada niatan untuk membalas karna dia malas dengan orang tersebut, sekarang saja dia sedang memikirkan apa yang akan terjadi besok.



















Lanjut gak sih crita ini? Aku takut kalian gak menikmati critanya.

Jangan lupa vote coment dan follow juga bisa ❤️🌈.

Babby Miu🌞 ENDOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz