Konflik dan Perceraian

341 28 9
                                    

Sakaru saat ini sedang makan malam sendirian dirumahnya tanpa kedua orang tuanya dan juga kakak perempuannya, Sakaru merasa sedih kenapa papa dan mamanya sekarang menjaga jarak tanpa ada kasih sayang lagi untuknya, saat Sakaru sedang melamun datanglah saki dengan nada  kesalnya membanting tas selempang yang dipakainya hingga memecahkan vas bunga disamping sofa.

Praang

Pecahan vas itu seketika tergeletak di lantai dengan brantakan.

" Apa yang nesan lakukan hah " ucap Sakaru dengan nada sedikit emosi.

" Apa maksudmu berkata kasar seperti itu " ucap saki saat mendengar suara Sakari sedikit emosi tersebut.

" Kenapa sih neesan selalu saja bikin malah hah, sudah puaskah neesan bikin papa dan mama berantem, aku capek saki-nee dengan semua ini " ujar sakaru mulai terisak.

Plak

Tamparan mulus mendarat ke pipi sakaru.

" Jangan pernah ikut campur dalam masalah papa dan mama, itu salah papa sendiri kenapa masih membela gadis sialan itu " ujar saki dengan nada tingginya.

" Maksud neesan siapa " ucap Sakaru sedikit ketakutan.

" kau tak perlu tau anak kecil, urus saja dirimu sendiri karena aku tidak butuh kamu " ujar saki sambil mencengkram lengan sakaru.

Sakaru merintis kesakitan dengan cengkraman saki yang membuatnya tak bisa apa apa, tanpa saki sadari Sasuke telah datang dan segera menghampiri mereka berdua dengan tidak sengaja Sasuke mendorong saki hingga jatuh.

" Auu, papa sakit tau gak " ucap saki tidak terima.

" Beginikah sikapmu terhadap saudara kandungmu sendiri " ucap Sasuke dengan nada datar.

" Tapi pa, Sakaru sendiri yang kurang ajar membentukku " ujar saki berakting.

" Bohong pa, saki-nee yang telah memukulku gara2 aku menengurnya karena dia memecahkan vas bunga " sakaru membela dirinya sendiri.

" Papa percaya padamu sakaru " ujar Sasuke mempercayai putranya.

" Apa maksudnya sasuke-kun, kau membela Sakaru yang jelas jelas ingin melukai saki " sakura yang begitu datang tanpa tau permasalahannya langsung menuduh sakaru yang tidak tidak.

" Benar ma, sakaru yang bikin masalah duluan padaku, aku tidak sengaja memecahkan vas Bunga tapi dia menamparku " adu saki kepada sakura.

"  Sudah cukup. Aku tau Sakaru tidak seperti itu, dan untukmu saki jaga sikapmu apa kau ingin kehilangan saudaramu lagi hah " bentak Sasuke yang merasa geram dengan tingkah saki.

" Kenapa kau membentaknya Sasuke -kun, saki tidak pernah salah kenapa kau membela Sakaru " sakura tetap membala saki.

" Cukup sakura, aku muak dengan semua ini, putri yang kau bela ini tidak tau diri dia sudah menyebabkan sarada meninggal apa kau tau sakura hah, aku capek harus berdebat denganmu hanya masalah sepele " Sasuke nampak marah dan mengeluarkan unek uneknya selama ini.

" Kenapa kau masih membawa bawa sarada hah, dia sudah meninggal dia pantas mendapatkan itu semua " ujar sakura tidak terima.

" Okeh, lebih baik kita cerai saja, tidak ada gunanya aku berdebat denganmu terus, sungguh aku capek sakura. Rumah ini dan seisinya aku berikan untukmu dan untukmu Sakaru ikutlah dengan papa, kemasi barang barangmu " ucap sasuke seraya menarik tangan Sakaru untuk menjauh dan membawanya kelantai atas.

" Sasuke-kun kau sudah gila, jangan tinggalin aku " sakura berteriak histeris mendengar ucapan dari Sasuke.

Sasuke tidak memperdulikan itu semua dan berjalan menuju lantai atas untuk membantu Sakaru membereskan baju2nya, setelah membereskan barang barang milik sakaru dan miliknya, Sasuke ganti masuk kedalam kamar sarada dan membuka pintu kamar tersebut. Sasuke mengunci kamar sarada agar semua orang tidak ada yang bisa masuk kedalam kamar tersebut. Sakaru dibuat penasaran oleh kamar yang baru saja dibuka oleh papanya karena selama ini kamar itu selalu terkunci.

No More Dream (Tamat)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ