Mengalah

161 18 2
                                    

Sejak perdebatan antara sarada dan izuna 2 hari yang lalu membuat sarada diam tak pernah mau berbicara kepada siapapun. Hari ini sarada masih harus dirawat dirumah sakit karena kondisinya masih belom stabil akibat kehamilannya. Sasuke sebagai ayahnya tidak tega melihat kondisi sarada terlihat pucat dan kurus itu. Sasuke berusaha mendekat pada putrinya yang kini mendiaminya selama 2 hari.

" Sarada, mau sampai kapan kamu akan diam begini terus " ujar Sasuke sambil berjalan kearah sarada yang diam menatap taman rumah sakit melalu jendela kamar inapnya.

Sasuke menghela nafasnya berat melihat putrinya tidak mau menjawab ucapannya kembali bersuara.

" Kau masih ingat dulu waktu masih TK, dulu kau akan menangis saat papa melarangmu main sepak bola? Saat itu papa marah padamu karena kamu nekad ingin ikut main sepak bola dengan teman teman laki lakimu... " Ujar Sasuke sambil menatap lurus kedepan

Sarada hanya diam mendengarkan cerita papanya.

" Saat itu kau bermain dengan mereka tanpa memperdulikan ucapan papa. Pada saat kau bermain tak sengaja dirimu tersandung batu dan terjatuh hingga lututmu berdarah dan menangis, kau berteriak kencang dan memangis memanggil papa. Tak terasa kau sudah dewesa bahkan akan menjadi ibu, sudah lama aku tidak melihatmu merengek dan menangis di depanku, aku orang tua yang payah yang tidak bisa mengerti perasaan anak mereka, aku tau kamu parah padaku hingga kau tidak pernah mau bicara lagi padaku. Asal kau tau aku sangat menyayangimu melebihi apapun, aku hanya ingin kau sehat seperti dulu dan bisa berlari bermain sepak bola lagi seperti dulu. Semua kesalahan dimasa lalu tidak akan pernah tertebuskan jika aku mengabaikanmu lagi, papa hanya ingin yang terbaik untukmu sarada " Sasuke kembali bersuara sambil menghela nafasnya.

Perlahan Sasuke meninggalkan sarada. Sarada yang melihat papanya akan pergi segera berbalik dan memanggilnya.

" Papa " panggil sarada lirih

Tak kuasa menahan air matanya sarada akhirnya menangis. Ia berlari kearah papanya dan memeluknya dengan erat, Sasuke membalas pelukan dari putrinya.

" Aku tau aku egois papa, ijinkan aku membesarkan bayi yang tidak berdosa ini pa, aku ingin anak ini lahir didunia ini tanpa harus membunuhnya, dia tidak berdosa akulah yang berdosa pa. Jika memang Tuhan menakdirkan aku mati aku siap demi anak ini pa. Aku janji jika aku diberi umur panjang aku akan selalu berada disamping papa " ujar sarada sambil memeluk erat tubuh papanya

" Papa tau sayang, jika itu keputusanmu papa ikhlas. Kamu haru berjanji pada papa bertahanlah sampai kau menua demi papa sayang " ujar Sasuke menangis dipelukan putrinya

" Sarada janji pa " ujar sarada

Sasuke melepaskan pelukannya, tangan Sasuke menangkup pipi gembul sarada dan mengusap air matanya dengan kedua ibu jarinya.

" Besok kamu akan papa nikahkan dengan izuna, acara ini digelar dengan secara tertutup, mulai sekarang kamu berhenti sekolah " ujar Sasuke lembut sambil membelai pipi putrinya

" Aku sayang padamu pa " ujar sarada sambil mencium pipi papanya

Itachi dan keluarga yang lain melihat kedua ayah dan anak saling menyalurkan kasih sayangnya. Sakaru yang melihay itu terharu dan langsung berlari kearah kedua keluarganya.

" Aku juga disini pa " ujar sakaru sambil memeluk tubuh papanya

" Iya sayang, kalian anak papa yang paling hebat " puji Sasuke sambil menggendong tubuh sakaru

🌺🌺🌺

Acara pernikahan izuna dan sarada digelar dengan secara tertutup, dalam acara tersebut hanya dihadiri oleh keluarga uchiha dan kerabat dekatnya saja. Saat ini sarada dan izuna sudah mengingat janji pernikahan di gereja dekat rumah mereka. Kini sarada dan izuna sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Sarada sedikit kecewa mamanya tidak hadir dalam acara pernikahannya. Mebuki selaku nenek sarada melihatnya merasa iba, mebuki tau sarada sangat menyayangi ibunya walaupun sakura tidak pernah menganggapnya ada. Mebuki berjalan kearah sarada dan memeluknya.

No More Dream (Tamat)Where stories live. Discover now