⚪12⚪

1K 245 86
                                    

"Itu milikku," sahut Taehyung tidak melepaskan matanya dari Jiyeon.

Zack dan Suga berdiri dan melemparkan atensi secara penuh pada Taehyung yang berjalan dengan gagahnya mendekati mereka.

"Ini benar milik Anda, Duke?" Zack kembali memastikan.

"Aku akan meminta pengawalku mengantarkan baju yang kupakai saat pesta makan malam itu, satu kancing di bagian lengannya hilang."

Jiyeon tidak bisa menerka Taehyung, kesiapan pria itu di luar perkiraannya. Entah Taehyung sengaja atau memang cepat menanggapi sesuatu dengan tenang. Pandangannya beralih kembali pada Zack dan Suga. Mereka berdua terlihat saling berkomunikasi lewat mata.

"Apa hanya aku dan Putri Jiyeon yang ditanyai?  Putri Sharon juga berada di meja makan yang sama, persis di sebelahku." Iris abu-abu itu melirik Jiyeon, seolah ada senyum yang disuguhkan dari wajah dingin penuh intimidasi Taehyung.

Berdeham sejenak, Zack menoleh pada raja yang sedari tadi hanya diam membiarkan konversasi antara putri bungsunya dengan dua pria di hadapan mereka.

"Maaf, Yang Mulia. Kami juga akan menanyai Putri Sharon."

Rain berpaling pada sang istri yang tampak cemas di sebelahnya. Jika itu menyangkut Sharon, Taehee memang kelewat peduli, padahal gadis yang ia lahirkan sendiri ke dunia adalah Jiyeon.

"Aku akan memanggil Sharon," kata Taehee membuang muka setelah melirik Jiyeon tidak suka.

Jelas saja Jiyeon di dalam cerita menjadi jiwa pembangkang dan berlaku semaunya, perlakuan yang ia terima mendorong gadis itu melakukan hal-hal yang akan membuatnya ingin diperhatikan, ia hanya ingin dianggap ada oleh ibu kandungnya sendiri. Dan Sharon menjadi penyebab sikap antagonis yang timbul dalam diri gadis tersebut.

Jiyeon jadi tidak ingin mempersalahkan perselingkuhan antara Jiyeona D' Athanasius dengan calon suami Sharon, Duke Taehyung Xavierian.

Sempat Jiyeon melihat gurat khawatir dari wajah sang ayah. Ia tidak bisa memastikan afeksi tersebut untuknya atau untuk Sharon yang kini juga dicemaskan oleh istri tercinta. Ia semakin membenci keluarga ini, kebencian Jiyeon yang asli terasa kuat dalam hatinya kini. Miris menyaksikan keluarga sendiri mengutamakan anak yang lahir dari salah satu selir daripada anak kandung mereka sendiri.

"Boleh kami tahu apa yang kalian lakukan si ruang penyimpanan makanan saat itu?"

Perhatian Jiyeon kembali pada Zack yang tidak akan melepaskannya dengan mudah. Suasana hati gadis itu buruk sedari tadi, ia tidak ingin kesalahan dalam menjawab malah makin memperburuk keadaan. Benaknya terasa lelah, rasa benar-benar lelah hingga menggerogoti setiap syarafnya.

"Kami berbicara, tidak sengaja bertemu saat Putri Jiyeon kembali dari kamar mandi dekat ruang penyimpanan makanan," tutur Taehyung tenang.

Jiyeon bisa merasakan tatapan Zack yang tidak puas dengan jawaban dari bibir Taehyung. Jelas Jiyeon tahu apa yang ingin didengar pria itu, dan sepertinya Taehyung ingin mempersulit masalah ini. Bermain-main seolah kasus ini bisa ia tangani dengan mudah.

"Hanya berbicara? Para pelayan yang berada di sana mengaku jika tidak melihat Anda dan Putri Jiyeon saat mengambil hidangan penutup," ujarnya mencoba menggali informasi lebih. "Sengaja bersembunyi?"

"Pembicaraan yang tidak mungkin ikut dikonsumsi oleh para pelayan tentunya," balas Taehyung masih bertahan dengan ketenangannya.

"Duke?"

Suara Sharon menghentikan kalimat Zack yang sudah diujung lidah. Semua mata melirik pada gadis dengan gaun kuning tersebut, rambut yang disanggul indah dan riasan wajah sempurna. Kontras sekali dengan Jiyeon yang masih bertahan dengan pakaian ala prajuritnya. Tanpa riasan wajah atau pun tatanan rambut layaknya putri seorang raja.

Verticordious✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora