⚪epilog⚪

1.4K 250 83
                                    

- Life is never more fun than when you're the underdog competing against the giants. -

 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lepas dari koma yang membuatnya terjun ke dunia yang ditulis oleh Jungkook, Jiyeon lebih banyak melamun. Pagi ini Seulgi bercerita jika kondisi Jiyeon pulih lebih cepat dari yang diperkirakan dokter. Dan sahabatnya itu baru bisa pulang untuk mandi karena Jimin bergantian menjaga Jiyeon selama di rumah sakit. Pria itu tengah tidur dengan tenangnya di sofa single di sudut ruangan yang disediakan oleh rumah sakit.

Banyak hal yang begitu mengganjal benaknya yang lelah, memikirkan bagaimana nasib Jiyeon di dalam novel tanpa pernah memikirkan dirinya sendiri yang sudah kembali pada dunia yang sebenarnya.

Taehyung menjadi nama yang tak pernah hilang dalam ingatan, satu detik pejaman mata membuat wajah Taehyung terlihat jelas dan meninggalkan sesak di ulu hatinya.

Akan lebih mudah bila ia kembali tanpa membawa memori yang ia alami dalam tidur panjangnya pasca kecelakaan. Tapi Tuhan menghukumnya dengan membuat ingatannya kuat akan setiap detail yang ia habiskan di dalam cerita.

Pandangannya tertuju pada jendela rumah sakit, tirai putihnya tersibak dan berkibar tersapu angin pukul sepuluh pagi ini. Tubuhnya terasa lebih baik dari yang kemarin. Meski untuk beberapa bulan ke depan ia tidak bisa menggunakan sebelah kakinya dengan baik. Setidaknya Jiyeon harus benar-benar istirahat total sampai kaki kirinya yang patah kembali pulih. Lengan kirinya juga harus dioperasi usai kecelakaan itu juga untuk karena pecahan kaca mobil menembus lengan atasnya. Pecahan kaca itu juga menyayat bagian leher kirinya, yang nyaris memutus salah satu urat syarafnya.

"Selamat pagi, Nona Park." Pintu ruang inapnya terbuka dan sapaan seorang perawat menyambutnya begitu cerah mengalahkan matahari pagi ini.

Terlihat jika perawat muda itu baru saja membuka pintu lebih lebar agar seseorang bisa masuk setelahnya. Seorang dokter berbadan tegap dengan jas putih dan kedua tangan yang tenggelam ke dalam kantong jasnya.

Jiyeon terdiam, matanya terpaku pada si dokter muda yang baru saja mengeluarkan satu tangannya demi membetulkan letak kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.

"Apa ada keluhan, Nona Park?" Suara berat dari dokter tersebut tidak cukup ampuh menarik Jiyeon menjauh dari rasa terkejut dan tidak percaya.

Matanya mulai berkaca-kaca dan bibirnya enggan terbuka untuk mengeluarkan sepatah kata. Di depan mata ada sosok pria yang benar-benar tampak serupa dengan pria yang begitu mencintainya di dunia yang berbeda. Bagaimana bisa? Apa mungkin yang dinamakan reinkarnasi itu memang ada?

"Anda tidak perlu khawatir, Nona Park. Dokter Kim sangat ahli dalam menyamarkan jahitan. Lengan dan leher Anda masih terlihat indah." Penjelasan si perawat muda dan manis membuat dokter Kim tersebut tersenyum ramah sembari melarikan tatapannya pada wajah Jiyeon setelah memeriksa kaki Jiyeon yang terpasang gips.

Verticordious✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang