⚪26⚪

1.1K 233 77
                                    

- Death is the only adventure you have left. -

"Tidak ada apa-apa di sini, sepertinya sudah dibersihkan dengan teliti sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada apa-apa di sini, sepertinya sudah dibersihkan dengan teliti sebelumnya." Jade tidak melewatkan satu pun celah di dalam ruangan yang cukup luas tersebut. Matanya melirik Taehyung yang membolak-balikkan helaian buku usang, berharap ada sesutu yang bisa ditemukan di sana.

Taehyung sudah menduganya, sangat kecil kemungkinan kalau kamar ini tidak dibersihkan dengan hati-hati. "Hanya dokter itu yang kita punya, aku merasa dia tahu sesuatu sehingga menghilang secara misterius setelah asisten pribadi Pangeran ditemukan gantung diri."

"Ada dua kemungkinan, si dokter diculik atau melarikan diri. Sebenarnya kalau dia memiliki kunci akan kejadian ini, nyawanya akan terancam, dan diculik sepertinya tidak menguntungkan posisi pelaku, seharusnya si dokter juga dibunuh untuk membungkamnya selamanya."

"Kau benar, sepertinya dokter sudah tahu bagaimana akhir hidupnya jika tetap berada di istana, mungkin dia sudah merencanakan pelarian ini dari jauh hari."

Helaan napas Jade terdengar bersamaan dengan debuman buku yang baru saja Taehyung tutup dan letakkan kembali pada rak di sudut kamar. "Ini semakin sulit saja, sementara eksekusi putri dilakukan esok hari."

Mendengar itu, perut Taehyung melilit sakit. Rasa pahit mendesak naik ke tenggorokannya. Itu tidak akan terjadi, ia tidak akan membiarkan manusia-manusia sialan itu mengeksekusi Jiyeon. Atau jika jalan ini berujung buntu, mereka tidak bisa menemukan apa pun untuk meloloskan Jiyeon dari jeratan kematian, ia harus melenyapkan nyawa Seokjin dan orang-orang yang mencoba membunuh Jiyeon. Taehyung tak lagi memiliki peluang adanya perubahan yang signifikan terhadap permasalahan ini.

"Sepertinya terjadi sesuatu." Jade berjalan cepat menuju jendela di kamar Jungkook. Ia pikir keramaian yang sayup-sayup masuk ke dalam telinganya hanya halusinasi karena kewaspadaannya belum mengendur sama sekali, tapi suara-suara itu nyata. Di bawah sana tampak segerombolan rakyat yang mulai memenuhi halaman bagian timur, di mana Jiyeon secara jelas baru saja di dorong oleh seorang pria bertubuh besar dan tenggelam dalam air yang mengelilingi istana. "Brengsek!" Pria itu langsung berlari keluar dari kamar Jungkook. Taehyung tak sempat melihat, namun pria itu segera menyusul Jade. Jantungnya berdetak kencang karena pikirannya mendadak buruk.

"Apa yang terjadi?"

"Putri Jiyeon tertangkap, kita harus segera ke sana."

Jade melewati tiga undakan sekaligus saat menuruni anak tangga. Ia sempat meraih alat pemutus rantai di dalam laci di kamar pelayan. Taehyung tidak tahu bagaimana bisa ia mencapai lantai paling bawah saat kewarasannya mulai terancam pergi meninggalkannya. Tangannya lekas menggapai gagang pedang di samping pinggangnya, ia sangat siap menghunus mata pedang miliknya menembus jantung Seokjin jika pria itu melukai Jiyeon barang segores saja.

Punggung lebar Seokjin yang pertama kali terlihat saat Taehyung dan Jade sampai ke sisi timur istana. Berdiri angkuh dengan dua pengawal di masing-masing sisi pria itu. Yang kemudian langsung mengacungkan pedangnya begitu tersadar jika ada bahaya mengintai raja mereka.

Verticordious✔Where stories live. Discover now