⚪18⚪

989 234 62
                                    

"Kau mau ikut denganku? Kita akan kemana pun kau mau, jauh dari tempat ini. Di mana tidak ada seorang pun yang akan menengenali kita." Penuturan Taehyung memberi kecurigaan yang teramat sangat bagi Jiyeon. Pria ini tiba-tiba saja menawarkan lari di tengah-tengah kemelut masalah yang menanti. "Hanya ada kita berdua, kau dan aku. Aku pastikan kita hidup bahagia, kau tidak akan kekurangan apa pun  Jiyeon."

"Kau pelakunya, bukan?"

Bukannya mempertimbangkan, Jiyeon malah menyerang dan memberi Taehyung hantaman dengan ketidakpercayaannya. Sikap yang menyebalkan memang, tapi Taehyung merasa jalan mereka buntu, ia tahu bagaimana cara kerja pasukan Roymonde, menetapkan Jiyeon sebagai tersangka utama sudah mereka lalukan sedari awal pertemuan. Dan bagaimanapun usaha Jiyeon membenarkan keadaan, tetap saja pasukan Roymonde tidak mengindahkan.

"Jiyeon ..." bisiknya, lebih terdengar putus asa. Jika saja Jiyeon menjadi gadis yang menggilainya seperti dulu, ini tidak akan sulit. Tapi Jiyeon yang ada di hadapannya sekarang jelas berbeda, Taehyung tidak lagi menemukan binar di mata indah itu lagi. Jiyeon sama sekali tidak dimengerti olehnya kini. "Aku melakukan ini demi kita. Bagaimana—"

"Siapa sebenarnya kau, Taehyung?" Kali ini tanpa gelar yang tersemat, Jiyeon mengucapkan nama Taehyung begitu tajam.

"Apa tidak cukup bagimu untuk percaya saja padaku? Karena aku percaya sepenuhnya padamu, bukan kau yang meracuni Pangeran."

"Itu karena kau yang meracuninya, tidak ada alasan bagimu untuk mencurigaiku."

Sungguh ini membuat Taehyung ingin menjerit saking frustasi. Jiyeon yang keras kepala tentu tidak akan mudah perihal masalah ini. Tapi ia harus meyakinkan Jiyeon jika kehidupan di negeri jauh dari sini akan lebih baik. Ia ingin memberi kebebasan dan kasih sayang sebanyak apa pun yang Jiyeon mau, yang pastinya tidak akan Jiyeon dapat jika terus bertahan di sini.

"Kau tahu itu bukan aku, kita bersama waktu itu, ada seseorang yang ingin menjadikanmu pelaku, dan aku tidak mau itu terjadi. Aku mohon, dengarkan aku kali ini."

Itu sulit sekali bagi Jiyeon, dengan keadaan seperti ini siapa pun tidak bisa ia percayai. "Aku tidak bisa mempercayaimu."

"Kenapa?"

Jiyeon menjangkau jauh tatapan Taehyung, mencari sebuah kebenaran di antara banyaknya kebohongan yang sudah menjadi santapannya selama berada di sini. "Kau sangat menginginkanku?"

"Kau masih meragukannya?" tanya Taehyung tidak percaya. "Aku bahkan rela menjalani hububgan gelap denganmu saat kau berstatus tunangan dengan Pangeran. Dan kau juga seperti itu, bukan? Kita saling mencintai."

"Karena itu aku tidak bisa mempercayaimu, kau sangat menginginkanku, bukannya tidak mungkin kalau kau yang meracuni Pangeran."

"Dengar, aku tidak ingin berdebat denganmu mengenai masalah ini. Aku benar-benar berharap kau bisa mempertimbangkan maksudku. Aku serius untuk itu. Kau bisa temui aku, kapan pun dan di mana pun kau mau, aku akan menunggu."

"Itu tidak—"

"Aku percaya kau akan merubah keputusanmu," potong Taehyung. Pria itu berlalu sebelum menerima lebih banyak lagi penolakan dari Jiyeon.

Masalah ini semakin lama semakin membuat Jiyeon sakit kepala. Taehyung manusia yang tidak terduga, semua tindakan dan kata-katanya selalu berhasil membuat Jiyeon geleng-geleng kepala. Meski begitu, nama Taehyung termasuk dalam seseorang yang turut ia curigai. Sebelum semuanya sedikit lebih jelas, Jiyeon rasa tidak seharusnya mereka bertemu dulu sebab, itu cukup berpengaruh terhadap penyelidikan Jiyeon sendiri.


Mengendap-endap di malam hari sudah seperti makanan sehari-hari bagi Jiyeon kini. Ia merasa lebih berkuasa saat bulan yang mengawasi di atas sana daripada matahari yang begitu terang. Kaki-kaki kecilnya membawa tubuh yang berbalut jubah hitam itu sukses mencapai istal. Di depan sana, kuda yang biasanya ia tunggangi langsung menatap dengan dengkuran bersahabat. Sepertinya kuda cokelat gelap itu sudah menganggap Jiyeon sebagai pemiliknya.

Verticordious✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang