Tetangga Annoying

3K 281 16
                                    

Renjun frustasi, menyesal, ingin pulang rasanya ke Jakarta jika tak ingat kuliahnya di sini, tak ingat kakaknya disini, tak ingat malu karena dulu dirinya yang mencak mencak ke mama papa kalau dia akan betah jauh dari rumah seperti sang kakak.


Sebenarnya betah betah saja, betah sekali malah. Kakaknya pengertian walau kadang usil minta ampun, kuliahnya lancar jaya, punya teman baru yang asik dan dia suka Jogja, tempat merantaunya saat ini.

Yang jadi pokok masalah adalah teman kakaknya! aduh Renjun ingin membakar manusia itu jika sampai membahasnya.

Johnny, kakak Renjun, dan Renjun tinggal di kontrakan selama di Jogja, hari pertama Renjun berkenalan dengan tetangga yang ah mantap. Kenapa begitu? karena lelaki yang beda satu tahun lebih tua darinya itu satu kampus, satu fakultas, baik hati pula. Renjun jadi tak sungkan dengannya. Dan begitu hari kedua Renjun ada di sini, Renjun merasa hidupnya akan sedikit lebih sulit. Yuta, katanya sohib Johnny dari pertama tinggal di Jogja punya sifat yang super aneh. Ah Renjun pusing menceritakannya, biar author saja yang melanjutkan.

..

"Anjing!"

Renjun berjengit, terkejut setengah mati karena Yuta yang tiba tiba duduk anteng di atas karpet bulu rumahnya. Tadi saat Renjun hendak mengambil makanan ke dapur rumah kosong, hanya ada dirinya, namun saat ini Yuta duduk anteng sambil mengotak atik ponselnya.

"Aduh bang .." desah Renjun, ia memutuskan duduk agak jauh dari Yuta sambil mulai menyemil kacang atomnya.

"Aduh mulu lo ketemu gue." gumam Yuta.

"Lagian keberadaan lo bikin gue merinding." dengus Renjun. "Lagi ngapain sih?" tanyanya.

Yuta mendongak sebentar menatap Renjun untuk tersenyum dan kembali fokus pada kegiatannya. "Ganti kartu Re, sinyal Ind**sat makin hari makin mengkhawatirkan."

"Lo juga mengkhawatirkan." gumam Renjun.

"Mulutnya .." decak Yuta. "Makin hari abang liat makin pedes aja mulut lo Re."

Renjun terkekeh canggung. Iya juga, kenapa makin hari ia merasa semakin mirip Yuta ya. "Perasaan lo aja kali." gumam Renjun.

Yuta mendongak, acara ganti kartunya selesai dan kali ini titik fokusnya pada adik temannya, Renjun.

Renjun berhenti mengunyah, dirinya mulai merinding diperhatikan Yuta dalam diam. "Kenapa bang?" tanya Renjun.

Yuta belum menjawab, tangannya menekan casing ponsel sampai berbunyi klik membuat Renjun sedikit berjengit.

"Bang Yuma! jangan bikin takut dong! lo liat apaan di belakang gue?" Renjun gelisah dalam duduknya. Ia ingat ucapan Johnny yang mengatakan Yuta indigo, Renjun yakin dirinya selalu ditempeli kemana mana karena selama ia mengenal Yuta dirinya sering di tatap atau diperhatikan seperti sekarang.

"Bang Yuma!" sentak Renjun.

Yuta melepas tatapannya lalu terkekeh kecil, ia taruh ponselnya diatas karpet lalu bergeser menghampiri Renjun.

"Bang lo bisa ngusirnya kan? kayaknya gue di tempelin sama penghuni kontrakan ini." ucap Renjun.

Yuta mengangguk sembari tersenyum. "Bisa kok, nanti abang lepasin dia." jawabnya sok serius.

FLOWER [RENJUN] (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang