Jadi Berharga

2.5K 258 11
                                    

Renjun menemukannya disana. Tepat di salah satu kursi warung tegal langganannya. Jika tidak salah terhitung dari tiga bulan lalu dia pertama melihat orang itu pertama kalinya duduk disana. Kebetulan ini warung langganannya dari pertama kali bekerja di kawasan ini satu tahun lalu.


Kesan pertama yang Renjun dapat darinya yaitu dia hebat. Selanjutnya pun, tiap kali ia melihat dia tetap sama. Dan siang ini, dengan hati yang bergetar tak terbendung Renjun memutuskan menyapa dua sejoli beda umur itu.

"Permisi." ucap Renjun.

Lelaki itu menoleh dengan cepat, tangannya yang mengambang memegang sendok terpaksa jatuh, menghentikan kegiatannya menyuapi mahkluk kecil yang duduk tepat di samping tubuhnya.

"Kenapa dek?"

Renjun ingin tertawa mendapat sapaan yang umum dari orang asing padanya, namun ia tahan. Ia memilih duduk agak jauh di bangku panjang itu.

"Ini." Renjun menyodorkan sepiring nasi dengan lauk oseng buncis tahu, telur balado, dan tempe. "Biar mas sama adeknya makan kenyang." lanjut Renjun.

Tampak lelaki itu terkejut lalu menggeleng menolak, perasaan tak enak terlihat jelas dari mimik mukanya.

"Gak usah dek, adek makan aja." tolaknya.

Namun Renjun tersenyum, ia menggeleng lalu kembali mendekatkan piring itu. "Gak papa, biar kenyang."

"Ayah, mana?"

Keduanya sama sama menoleh menatap mahkluk kecil yang dikuncir satu yang duduk disamping ayahnya. Renjun tersenyum menatap mahkluk manis itu.

"Adek, suka ayam gak?" tanya Renjun.

"Suka." jawabnya cepat.

Renjun tersenyum senang, ia buru buru bangkit menghampiri pemilik warung untuk memesan ayam, kembali menghampiri dua orang tadi yang masih diam menatapnya.

"Mau makan ayam dari kakak?" tanya Renjun. Ia menaruh satu piring berisi ayam goreng lengkuas di atas meja.

"Ayah?" tanya makhluk itu menatap ayahnya.

"Dek, saya gak enak, mending saya beli lagi aja ya ayamnya." ucap lelaki itu.

"Mas, saya kalo ditolak gini suka kepikiran sampe mingguan, loh." ucap Renjun dengan gemas. "Makan aja ya, saya temenin deh makannya, gimana?"

"Ayah."

Lelaki itu tampak menghela napas kala suara putri kecilnya menyapa rungu. Ia akhirnya tersenyum lalu mengangguk. "Makasih banyak ya."

Renjun tersenyum lebar. "Sama sama. Bentar, saya mau pesen punya saya, kita makan bareng." ucap Renjun.

Dan itulah interaksi pertama kali antara Renjun dan lelaki yang ternyata bernama Haechan dengan putri kecilnya, Yuri. Setelah sekian pertemuan Renjun hanya dapat melihat prihatin pada keduanya saat berbagi nasi dan sayur sepiring berdua. Kali ini, siang ini setelah ketiganya selesai makan Renjun memulai langkah baru dalam hidupnya,

memutuskan untuk masuk kedalam hidup Haechan dan Yuri.

..

FLOWER [RENJUN] (✅)Where stories live. Discover now