Pengalaman Pertama

2.5K 245 6
                                    

"Kekencengan kak."


Renjun tersenyum canggung saat mendengar bisikan lirih dari pemuda tinggi dihadapannya. Segera ia longgarkan ikatan tali pita pada perut aktor gay yang kini menjadi partnernya itu.

Aktor gay? partner? iya betul.

Mantan anggota boy group Dream yang enam belas bulan lalu memilih hengkang dari group karena masalah kesehatan, cedera pada bahu membuatnya memilih menjadi penyanyi solo dan pengisi sountrack drama, Huang Renjun. Jam terbangnya di dunia akting yang masih newbie diuji dalam comeback dramanya kali ini.

Boyslove. Genre drama yang amat asing dan baru untuk Renjun pribadi, namun harus tetap Renjun kerjakan selama sebelas hari kedepan. Bersama partner pasangannya Renjun terus belajar demi aktingnya yang maksimal.

"Beres." ucap Renjun. "Ukurannya pas banget di badan kamu, Sungchan." puji Renjun melihat celana high waist berbahan jeans tipis yang dipakai di kaki panjang Sungchan.

"Bagus kan? sini aku pakein punya kakak juga." baru saja Sungchan akan merebut celana dari bahu Renjun, si pemilik langsung mundur dan menggeleng.

"Aku pake sendiri aja." tolak Renjun.

Sungchan menghela napas, padahal dirinya sangat terbuka pada Renjun, tapi pemuda itu sepertinya membutuhkan waktu lebih untuk bersikap sama.

"Gak papa, pake disini aja. Sekalian latihan juga kan? nanti kita take buka bukaan lho kak." ucap Sungchan dengan sedikit nada menggoda, membuat dirinya mendapat tendangan dari Renjun.

"Auw! sakit." ringis Sungchan.

Renjun menghela napas sebagai peralihan rasa gugup, Sungchan sih enak pakai boxer jadi nyaman nyaman saja ganti celana di sini. Renjun kan ... masa harus telanjang dahulu.

"Kakak gak pake boxer." aku Renjun.

Sekarang Sungchan paham, walau sesama lelaki mungkin Renjun malu jika harus bertelanjang dihadapannya langsung. Ditambah mereka terlibat dalam satu drama menjadi sepasang kekasih.

"Aku tutup mata, kak Renjun pake aja dulu celananya, aku bantu lilitin tali sama kancingin bagian belakang aja."

Akhirnya Renjun mengangguk setuju. Ia berjalan mundur dan Sungchan membalikan badan. Dengan agak tergesa Renjun melorotkan jeans yang ia pakai dan menggantinya dengan celana yang hampir sama dengan milik Sungchan.

"Udah?" tanya Sungchan.

"Udah."

Sungchan membalikan badan lalu tersenyum. Ia berjalan kebelakang tubuh Renjun lalu mulai mengaitkan kancing satu persatu. Gumaman kagum terus Sungchan ucap dalam hati melihat postur tubuh bagian belakang Renjun. Benar benar ramping, walau mungkin lebih mengarah ke kurus, terlalu kurus.

"Beres, aku taliin pitanya ya kak." ucap Sungchan meminta izin. Kedua tangannya meraih pita yang ada di perut Renjun, menariknya kebelakang dan menyampulnya dengan hati hati.

"Kekencengan gak?" bisik Sungchan.

Renjun merasa bulu kuduknya berdiri saat Sungchan berbisik di lehernya. "Enggak, udah pas." jawab Renjun.

Sungchan mengangguk, bukannya segera pergi pemuda tinggi itu malah menempatkan kedua tangan besarnya di kedua sisi pinggang Renjun. Seperti take scene kemarin, Sungchan memposisikan diri di belakang tubuh kurus Renjun.

"Kamu harus berbaiki pola diet kak." bisik Sungchan.

"A-aku gak lagi diet." jawab Renjun gugup. Inginnya segera kabur dari kamar apartemen Sungchan.

"Bohong." kekeh Sungchan. Ia lingkarkan tangannya pada tubuh Renjun yang menegang. Sungchan terkekeh, ia tahu Renjun pasti gugup. Bagaimanapun skinship sesama lelaki masih asing bagi Renjun, apalagi seniornya itu mengaku dirinya straight. Beda dengan dia yang Bi dan berpengalaman.

"Wangi." gumam Sungchan menghirup rambut hitam Renjun.

Demi pc game Jeno yang harganya selangit, Renjun merasa mulas dengan tingkah Sungchan kali ini. Ia lebih baik meladeni keusilan Sungchan dari pada sikapnya yang seperti sekarang. Selang beberapa detik kemudian jantungnya seperti melompat kala Sungchan membalikkan badannya dan mengangkat tubuh ringannya dalam gendongan koala. Oke sekarang Renjun mulai waspada.

"Sungchan." peringat Renjun tegas, tangannya mencengkram kecil kedua bahu aktor itu.

"Kata mentor kita harus banyak latihan kak, besok mulai banyak skinship dan kissing .." jedanya. "Sore ini gimana kalau kita pake buat latihan?"

"Hah?"

Oke, agaknya otak lemot Renjun membuat Sungchan gemas. Dengan kilat ia mengecup kedua pipi Renjun lalu bibir tipis pemuda itu.

"What the---" protes Renjun. Benar benar spot jantung.

"Maaf kayaknya fisrt kiss kakak aku yang ambil." ucap Sungchan cepat dan langsung mengecupi bibir Renjun beberapa kali dan melumatnya di akhir. Keduanya masih membuka mata, menatap satu sama lain dengan Sungchan yang melumat lumat kecil bibir Renjun.

"Sweet lips." kekeh Sungchan.

Renjun meraup napas sebanyak mungkin kala bibirnya lepas dari tawanan sang lawan main. Wajahnya memerah antara malu dan marah.

"Awas!" satu dorongan kuat berhasil membuat tubuh tinggi Sungchan menjauh dari pemuda yang lebih pendek sekaligus lebih tua itu.

Renjun berjalan terburu menuju kamar mandi. Berniat membasuh wajah dan meredakan rasa campur aduk dalam hatinya. Meninggalkan si pembuat onar yang baru saja menyadari tingkah bodohnya.

"Waduh mati aku." gumam si tinggi. "Harusnya tadi izin dulu ya." tubuhnya ia dudukkan lemas di atas kasur.

..

Sementara di dalam kamar mandi apartemen, Renjun mengusap bibir atasnya pelan. Lumayan marah dan tersinggung atas sikap partner aktingnya yang sepihak.

"Sialan itu anak." umpat Renjun kecil.

"Tapi tadi bibirnya lembut banget."

Plak!

"Fuck! ngomong apa aku barusan. Huuaa mama first kiss ku."
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

With Sungchan done.

Selamat siang para pejuang halu. Semoga gak lupa ya sama buku ini hehehe. Aku berencana buat cerita horror + fantasy nanti. Masih buat kerangkanya dulu. Tungguin ya!

Jangan lupa vote dan komennya.

FLOWER [RENJUN] (✅)Where stories live. Discover now