5. Her eyes

13.6K 2.2K 264
                                    

⚠️TYPO DAN SALAH KATA TOLONG TANDAI
belum direvisi, maaf ada salah penulisan kata/tanda baca serta dialog tag yang kurang tepat.

VOTE DAN COMMENT LUV
FOLLOW JUGA BABE

HAPPY READING

•••

Mau jungkir balik, kayang, salto sekalipun, tetap mata emang gak bisa bohong

Mau jungkir balik, kayang, salto sekalipun, tetap mata emang gak bisa bohong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arenia POV

Sehabis adu bacot di koridor kita lanjut jalan ke kantin— tempat yang seharusnya dituju. Tetapi, otak gue kepikiran sama cowo yang eye contact sama gue tadi. Jutek banget gak ada senyumnya tapi cakep.

Gue udah sering banget liat mereka, apalagi mereka temenan sama abang gue. Gue akrabnya cuma sama Carlos, Vano, dan Kristo. Karena ya, mereka yang paling sering main ke rumah.

Kalo ketuanya mereka si Reylan, paling sesekali. Kata Bang Nio sih orangnya sibuk. Makanya gue gak seakrab itu sama dia, dan sekarang sebelahan meja lagi.

Pas gue lagi liat-liat sekeliling, mata gue tabrakan lagi sama mata dia, gue langsung buru-buru noleh kesamping trus keluarin hp. Hobi banget natap-natap kayak gitu sialan.

"Ngelamun apaan lo, Ren?" Tanya Dela

"Nggak. Siapa pesen?"

"Ayra aja! Ayra mau mesen," jawab Ayra. Matanya berbinar-binar gitu, dia suka banget mesen-mesen makanan. Katanya sih asik. Antri mesen dan bawah nampan.

"Yaudah, gue ayam katsu sama es teh. Lo apa Ren?" tanya Dela.

"Samain, tapi minumnya air es aja," balas gue.

"Oke bentar ya, Ayra pesenin!"

"Iya! Tiati lo!"

Arenia POV END

🧋🧋🧋

"Mau pesen apaan lo pada? Entar keburu ngantri banyak, cepetan elah," ucap Kristo dengan raut sebal.

Dia malas berdesak-desakan dengan siswa-siswa yang kelaparan mengantri sambil dorong-dorongan di stan makanan. Seperti tidak ada hari esok.

"Iye-iye sabar napa, gue nasgor sama orange juice aja," ucap Carlos.

"Cumi saos tiram, saosnya pisah."

"Samain punya Vano." Reylan membuka suaranya setelah sekian lama diam dengan mata yang menatap lurus satu titik.

Kristo pun berlalu secepat kilat dari hadapan mereka, langsung berlari menuju stan makanan yang sudah mulai dipenuhi beberapa siswa.

"Kenapa lo Rey? Dari tadi natap Renia mulu, kepincut lo?" ucap Vano setelah mengamati Reylan dari tadi. Dia memerhatikan mata Reylan tidak lepas dari Renia sejak tadi Dela dan Carlos berdebat.

Hmm kayanya ni anak demen nih sama si Gula Aren, batinnya menerka.

"Biarinlah Van, kalo dia bener demen sama si Renia, biar gak kesepian idupnya hahaha." Mulut Carlos ini minta pelintir emang.

"Beuh, ati-ati aja lo, ngedeketin si Gula Aren. Kena sidang lo, Rey, sama Renio," ujar santai Vano yang bermakna menakut-nakuti.

Reylan POV

Gak tau kenapa mata gue natap si Renia mulu. Adem aja gitu bawaannya apa gue suka?

Gue yang lagi QnA sama otak gue langsung buyar pas denger Vano ngomong.

"Kenapa lo Rey? Dari tadi natap Renia mulu, kepincut lo?" tanyanya.

Ni anak dari tadi merhatiin gue mulu deh kayanya.

"Biarinlah Van, kalo bener demen sama si Renia, biar gak kesepian idupnya hahaha." Nyambung lagi nih setan.

"Beuh, ati-ati aja lo ngedeketin si Gula Aren. Kena sidang lo, Rey, sama Renio," kata Vano.

Gue baru inget kalo dia adik Arenio, gue pernah liat cewek itu di rumah Renio waktu gue main, tapi cuma sesekali karena gue sibuk, jarang ke rumah Renio.

"Ngapain lo pada? Asik banget kayaknya." Datanglah Kristo dengan tangan membawa nampan berisi makanan kita.

"Ituloh, si Reylan, dari tadi natap Renia mulu."Santai banget ni ember ngomongnya.

"Ada apa gerangan Pak Ketu natap lawan jenis?" dia ikut duduk setelah meletakan nampan di meja.

Sialan, dia kira gue apaan gak natap lawan jenis.

"Bacot lo, mata-mata gue!"

"Biasa aja dong Bos, mentang-mentang lagi timbul bumbu-bumbu sama Gula Aren, gitu banget! Gak diterima tau rasa lo," ucap Vano. Eits apa barusan dia bilang gula aren?

"Gula Aren? Apaan lo manggil dia kayak gitu?"

Gue sebel dia manggil Renia pake embel-embel gitu. Panggilan sayang? Halah.

"Dih, panggilan sayang gue ke Renia dong, ngapa lo yang sewot?"

"Y-ya norak aja!" Lah iya, kenapa gue yang sewot?Suka-suka dia sebenarnya, tapi, ah sudahlah.

"Iri bilang, Bos. Lo gak pernah ngomong sama Renia kan? Gak deket juga hahaha, kayak kita dong, akrab sama mereka. Makanya Bos, sering-sering main ke rumah Renio kalo mau pdkt." Kurang ajar si Vano.

"HAHAHA BANGSAT BANGET SI VANO!" sekarang Carlos sama Kristo yang ketawa. Sialan gue diketawain gitu aja hancur harga diri gue.

"Udalah, Bos. Mau pdkt mah, sok atuh, gak usah malu-malu gitu. Kita dukung kok, Renia juga anak baik-baik, tapi ya gitu... jutek. Seorang Reylan Carvigo Vlaanderon mulai jatuh hati sama cewe HAHA BOS, BOS, UDAH GAS AJA, udah fix suka itu! Sampe lo natap segitu lamanya pfftt."

Gue cuma berdehem.

Kayaknya gue emang udah jatuh sama dia. Sampai-sampai, mata gue gak mau berpindah natap matanya. Enaknya jalur dalem apa gimana ya?

Mengangkat satu sudut bibir, smirk.

Reylan POV END

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA EPRIBADEH

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA EPRIBADEH

SEE YOU IN CHAPTER 6 BUBAIII (. .)

17/06/2021

SELF LOVEWhere stories live. Discover now