18. Mental Health

9K 1.3K 401
                                    

⚠️TYPO DAN SALAH KATA TOLONG TANDAI
belum direvisi, maaf ada salah penulisan kata/tanda baca serta dialog tag yang kurang tepat.

Chapter ini panjang banget dan isinya banyak penjelasan, biar nambah ilmu sie

uwu-uwu skip dulu ini, ntar baru dilanjut. pasti nungguin uwu-uwuan yekan😤

Happy reading-!

•••
♪ All the kids are depressed - Jeremy Zucker
•••

Gak harus keluarga, orang lain yang bahkan baru kita kenal saja bisa sepeduli itu sama diri kita, kenapa kita gak bisa peduli dengan diri sendiri?

Gak harus keluarga, orang lain yang bahkan baru kita kenal saja bisa sepeduli itu sama diri kita, kenapa kita gak bisa peduli dengan diri sendiri?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa minggu dan bulan telah dilewati, Januari dan Februari telah berlalu, datanglah Maret yang setia menunggu.

Sinar matahari pagi menerpa ratusan kepala siswa yang sedang berdiri mendengarkan pengumuman kepala sekolah sehabis upacara.

Walaupun menggunakan kurikulum Cambridge atau kurikulum International Baccalaureate (IB) upacara setiap hari Senin wajib dilaksanakan. Mereka juga tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam keseharian pelajaran, tapi juga menggunakan bahasa Inggris di saat tertentu.

"Sebentar, sekolah kita akan kedatangan tamu Magister Psikologi. Kegiatan ini selalu diadakan 3 bulan sekali, dan bulan ini lah saatnya." Mr. Edman menjelaskan dengan kedua tangan di belakang badannya.

"Jam pelajaran pertama sampai istirahat adalah jadwal kelas Humanities. Setelah istirahat sampai jam pelajaran ke dua adalah jadwal kelas Biology. Jam pelajaran ke tiga adalah jadwal kelas Physics. Terakhir jam pelajaran ke empat adalah jadwal gabungan Economy dan Arts."

"So prepare your self!" sambung kepala sekolah lagi. "Don't be afraid kalo kalian merasa ada masalah dengan mental health kalian, just tell them, oke?"

"Oke Mr. Edman!"

"Jangan takut. If they ask a questions, just answer honestly. Itu tujuan kami mengadakan kunjungan Master's Psychology every three months!"

"Silahkan kembali ke kelas masing-masing and thankyou for your attention, good morning!"

Semuanya berpencar ke kelas masing-masing sama halnya dengan kelima gadis yang berjalan berdampingan menaiki tangga, ditambah Gita. Kali ini mereka menaiki tangga karena banyak sekali yang mengantre di lift lobby.

"Kali ini siapa ya yang bakal dateng?"

"Gak tau, liat nanti aja Ay," jawab Renia.

"Gue suka deh ada kunjungan psikolog kayak gitu, jadi sekolah gak cuma fokus ke akademik siswa-siswanya tapi mereka juga peduli sama mental health muridnya." Dela mengutarakan pendapatnya.

SELF LOVEWhere stories live. Discover now