27. That girl

7.9K 937 281
                                    

⚠️TYPO DAN SALAH KATA TOLONG TANDAI
belum direvisi, maaf ada salah penulisan kata/tanda baca serta dialog tag yang kurang tepat.

Tinggalkan jejak baper, sedih, atau emosi kalian saat membaca chapter ini di komentar🖇📜

happy reading



kukira emas, ternyata sate
kukira mbanya berkelas, ternyata lonte.

Kantin, tempat favorit semua siswa-siswi kini terasa seperti lautan manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantin, tempat favorit semua siswa-siswi kini terasa seperti lautan manusia. Berlalu lalang, bertabrakan, teriakan di mana-mana. Jam istirahat kali ini lebih ramai dari sebelum-sebelumnya.

Kantin satu lagi yang berdampingan dengan kantin utama sedang tutup entah apa penyebabnya. Hanya pihak sekolah yang tahu. Jadilah semua siswa terkumpul di sini.

Keempat gadis yang sedang mengunyah makanan itu tampak damai. Meja mereka yang berada di pojok, lumayan untuk menghindari kebisingan.

"Hai, gue boleh gabung gak?" Seorang perempuan berseragam sama dengan keempat gadis yang sedang mengisi perut itu, berdiri di samping meja.

Sontak mereka bertatap bingung satu sama lain.

Perempuan yang menyadari tatapan bingung itu angkat bicara, "Oh, kenalin, gue Asyilla Fariesta XI Economy! Anak pindahan dua hari lalu."

"Ohh, duduk aja," suruh Dela menunjuk bangku kosong di samping Ayra.

"Salam kenal ya! Gue belum punya temen di sini," katanya sambil mendudukan diri.

"Iya. Gue Dela."

"Aku Ayra," sambung gadis itu dengan batagor yang masih utuh di dalam mulut.

"Gue Arin, salam kenal."

"Renia," ujarnya singkat.

Oh jadi ini... dari deket emang cantik sih, batin Asyilla. Matanya menilai dari ujung rambut hingga ujung kaki gadis bernama Renia itu.

Rambut panjang berwarna kecoklatan, kulit putih susunya yang sangat bersih, bulu mata lentik, bibir pink natural, tak ada bekas jerawat apapun di wajah mulusnya.

Badan tinggi dan ramping, juga gelang hitam dan apple watch menghiasi lengan kirinya. Kaki jenjang putih bersih, bahkan dengkul dan siku gadis itu tidak ada bercak menghitam.

Apalagi, sepatu gadis itu. Untuk sepatu sekolah saja, dia menggunakan Air Jordan. Dapat dia tebak, barang itu asli bukan kaleng-kaleng.

Berkelas. Satu kata yang melintas di otaknya setelah menyudahi kegiatan mengamati penampilan Renia dari atas hingga bawah.

"Sayang..."

Penilaian batinnya tiba-tiba buyar, saat 5 orang lelaki datang ke meja mereka. Ditambah, salah satunya memanggil 'sayang' pada seseorang.

SELF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang