34. Couple Now?

5.6K 762 96
                                    

⚠️Belum direvisi. Tandai jika ada typo, etc.

Follow instagram @ceyyetr dulu ya.

Happy Reading~

Di dalam cafe, dua orang anak manusia sedang duduk menyantap aneka makanan masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di dalam cafe, dua orang anak manusia sedang duduk menyantap aneka makanan masing-masing. Posisi mereka berada tepat di sebelah jendela kaca, menampakkan kerlap-kerlip jalanan ibukota dengan gedung-gedung tingginya.

Ramainya orang, yang datang ke sini membuat mereka memutuskan duduk di bagian pojok, berdekatan dengan jendela kaca besar. Menghindari kepadatan dan kebisingan.

"Vano, clubbing yuk!"

"Uhuk uhuk, anjing." Beberapa jagung yang akan ditelannya seketika tertahan di leher karena keterkejutannya mendengar ajakan dari gadis yang sedang makan santai di depan ini.

Dengan terburu-buru dia meminum air putih dari gelas tinggi di depannya, sampai-sampai beberapa tetes air meleber dan mengalir pada lehernya.

"Kenapa sih? Kaget banget, deh!"

"Gimana gak kaget?! Mau ngomong apa gue sama bapak lo, kalo ketauan ngajak anaknya clubbing. Sinting ni bocah!"

"Biasa aja dong! Ayra kan cuma ngajak, kalo nggak mau mah gak apa-apa. Ayra bisa minta temenin Renia, Dela, sama Arin." Gadis itu mengangkat bahunya acuh, menyedot lemon tea yang masih full di gelasnya.

"Aish, si goblok. Bisa gak si lo ngasih ide yang normal dikit?" desah Vano kesal.

Kegiatan menyedot minuman Ayra terhenti. Matanya beralih menatap lelaki di depannya. Tak lama, dia menundukkan kepala. Rambutnya yang terurai menutupi sebagian wajahnya.

Vano yang melihatnya mengernyit.

"Ay? Kenapa?"

"Hiks..." Isakkan kecil Ayra dan badannya yang bergetar membuat mata lelaki itu membola.

"Ayra? Kok nangis?"

"Hiks, Vano j-ja-jahat b-banget!" Suaranya terbata-bata karena nafas tidak beraturan.

"Lah, jahat kenapa? Gue gak ngebolehin lo clubbing? Ck, itu demi kebaikan lo, bego! Malahan itu baik bukan jahat!"

"HUAAA TUHKAN JAHAT LAGI, HIKS!"

Tangisannya yang semakin membesar membuat Vano kelabakan, beberapa pasang mata tertuju ke arah mereka.

Dia segera berpindah posisi ke samping Ayra, menyandarkan kepala gadis itu pada dada bidangnya. Sambil menepuk-nepuk pelan.

SELF LOVEWhere stories live. Discover now