22. Artikel

62.4K 7.6K 310
                                    

"Mbak Yuni."

Mata Alea melebar. Dia segera mendorong Btara. Btara yang tidak siap pun terdorong hingga menyenggol tumpukan krat botol. Beruntung benda itu tidak jatuh.

Mbak Yuni berdiri diam di pintu pantry. Tangannya menunjuk ke arah Alea dan Btara. Wajahnya tampak sama terkejutnya dengan Alea.

"What are you doing?"

Mbak Yuni menoleh ke belakang khawatir. Setelah memastikan tidak ada yang melihat, dia segera masuk dan menutup pintu rapat-rapat.

"Kalian berbuat mesum?"

"Nggak!" ucap Alea dan Btara berbarengan.

Alea menggigit bibir. Mbak Yuni pasti tidak akan percaya jika dia mengatakan bahwa ini hanya salah paham. Jelas-jelas posisinya dan Btara cukup "mencurigakan".

"Al, bisa kamu jelasin kenapa kalian berdua di sini?"

Alea berjalan mendekati Mbak Yuni. Tangan Alea bergerak untuk memegang tangan Mbak Yuni.

"Mbak, please jangan sampai ada yang tahu soal ini selain Mbak Yuni, ya."

"Ya kamu jelasin dulu, dong. Pak Btara dari Ceritajiwa, kan? Yang waktu itu jadi pembicara di acara training."

Btara berdehem pelan.

"Iya, saya Btara."

"Kalian pacaran?"

Mbak Yuni menatap Alea dengan tatapan curiga.

"Iya, tapi belum lama, kok, Mbak."

Mbak Yuni menatap Alea dan Btara bergantian.

"Bentar, jangan-jangan waktu itu Btara bukan ngeliatin Vera, tapi Alea?" tebak Mbak Yuni.

Btara hanya tersenyum canggung dan mengusap tengkuknya.

"Kamu kok nggak cerita sama aku? Kok bisa aku nggak tahu kalian ada sesuatu? Cinta berkembang karena acara training?"

"Kita emang udah kenal sebelun acara itu, tapi kita belum lama dekat. Pacaran juga belum ada sebulan kayaknya."

Mbak Yuni menggeleng pelan. Alisnya naik satu seiring dia yang sedang berpikir.

"Jadi ceritanya kalian lagi backstreet?"

Alea menoleh ke Btara sejenak sebelum mengangguk.

"Aku minta tolong banget supaya Mbak Yuni nggak bilang siapa-siapa, terutama Vera."

"Kenapa Vera nggak boleh tahu? Dia kan teman kamu."

"Ada, lah, alasannya. Oke, Mbak? Atau... Emm... Mbak Yuni mau tas baru?"

"Gila, kamu. Mau nyuap? Santai aja, aku nggak bakal ngasih tahu siapa-siapa."

Mbak Yuni melirik arlojinya.

"Ya udah, mending kalian cepat keluar sebelum ketahuan. Awas ya kalau sampai mesum di kantor," ancam Mbak Yuni sebelum keluar dari pantry.

"Makasih banget ya, Mbak."

Alea langsung menghela nafas lega. Dia mengelus dadanya yang sempat berdegup kencang tadi. Btara pun sama seperti Alea.

"Untung cuma Mbak Yuni," ucap Alea.

"Kamu takut beneran, ya?" tanya Btara dengan senyum jahil. Lucu sekali melihat wajah terkejut Alea tadi.

"Kamu buruan keluar, sana! Aku nggak mau kalau kita sampai ketahuan."

Btara melangkah mendekati Alea.

"Pulang jam berapa? Nggak lembur, kan?"

"Pulang kayak biasanya tanpa lembur. Kenapa?"

Accidentally SoulmateWhere stories live. Discover now