30. Saran

46.8K 7.5K 269
                                    

Alea berjalan cepat menyusul Lily yang telah berjalan ke kamar. Saat membuka kamar Lily tampak gadis itu sedang duduk di depan komputer sambil memegang kotak susu.

"Lily," panggil Alea sebelum Lily sempat memakai handphone.

"Apa?"

Lily memutar kursinya hingga menghadao ke Alea.

"Lo jangan bilang-bilang ke ayah, ya, kalau gue punya pacar. Gue nggak ngasih tahu lo salah satunya karena gue takut lo cepu."

Lily mengerutkan dahinya.

"Pertama, gue nggak ada cepu-cepu, ya. Kedua, kenapa lo nggak mau ayah tahu? Pacar lo yang sebelumnya aja kenal sama ayah."

"Waktu sama Bryan, ayah tuh udah kode-kode gitu biar kita serius. Pas kita putus kelihatan kalau ayah kecewa. Sekarang kalau ayah tahu gue udah punya pacar, apalagi itu dosen lo, apalagi lo ngasih testi baik soal Btara, ayah pasti mulai kode-kode lagi."

"Tenang aja kali, Kak. Ayah bukan orang kayak gitu."

"Lo masih anak kecil, sih, jadi nggak ngerasain." Alea duduk di ranjang Lily dan melipat tangannya. "Kak Bagas sebentar lagi nikah. Kalau udah gitu, perhatian ayah sama ibu pindah ke mana? Ke gue!"

"Iya juga, sih. Umur lo juga udah mateng banget. Tapi emangnya lo nggak ada pikiran buat nikah?"

"Sama Btara?"

"Ya iya, siapa lagi? Atau lo punya selingkuhan?"

"Enak aja!"

Alea mencubit lengan Lily pelan.

"Gue belum kepikiran aja. Jujur pas di Jepang gue sempat ngira Btara bakal ngelamar gue, tahu."

"Oh, ya?"

Alea mengangguk.

"Terutama pas di Disneyland. Gue kira gue bakal dilamar ala-ala gitu. Tapi tahunya nggak."

"Oh, gitu."

"Iya," ujar Alea sambil mengangguk.

"Jadi pas Pak Btara nggak ikut nemenin pimnas, terus lo pulang bawa koper tuh dari Jepang?"

Alea terdiam dengan mulut setengah terbuka. Dia baru sadar jika Lily tidak tahu kepergiannya ke Jepang bersama Btara.

"Ngapain lo ke Jepang berdua sama Pak Btara?"

"Itu..."

Alea mengelus tengkuknya. Perlahan dia berdiri. Pandangan Lily terfokus pada tiap gerakan Alea.

"Gue mau siap-siap joging dulu," ucap Alea sebelum melangkah cepat ke kamarnya.

"Lo nggak beliin gue oleh-oleh?"

Suara Lily terdengar samar dari kamar Alea. Alea membuka ponsel karena Btara meneleponnya. Kebetulan sekali.

"Halo, Btara, kamu tahu, nggak? Ternyata Li..."

"Hari ini kita nggak jadi joging ya."

Ekspresi khawatir Alea seketika menghilang.

"Kenapa gitu? Kamu kan udah janji mau nemenin. Kamu inget, kan, berat badanku naik gara-gara kamu nyuruh pindah gym, tapi males kalau diajak olahraga. Ayolah, mumpung masih pagi."

"Iya aku tahu, tapi hari ini aku beneran nggak bisa."

"Kamu udah janji, Btara."

"Tiba-tiba mamaku ngabarin mau dateng. Apartemenku berantakan banget sekarang. Aku nggak bakalan sempat bersih-bersih kalau harus joging dulu."

Accidentally SoulmateWhere stories live. Discover now