CAHAYA KEHIDUPAN

SEMENANJUNG RAGA

Assalammualaikum dunia, roda kehidupan ini berperilaku kepada kita sesuai apa yang ditabur oleh masing-masing umatMu. Karena meski kami semua menjalani kehidupan sesuai jalan takdir masing-masing, tetap harus ingat bahwa kita semua makhluk sosial yang saling memerlukan satu dengan lainnya, sekalipun itu terhadap orang yang kita benci dan juga mereka benci kita.

Karena raga tetaplah hanya alat untuk kita gerakkan dengan ruhaniyah yang sehat, dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang Allah SWT berikan pada semua umatNya. Perlakuan yang baik, akan mendapat hal yang baik juga. Perlakuan yang buruk, akan mendapat hal yang buruk juga.

Makanya, sebagai umatNya yang beriman hendaklah dapat berfikir dengan jernih sebelum berucap maupun bertindak.

Dia, pernah membuat diriku kecewa tetapi dia juga membuatku teringat akan segala perilakunya terhadapku. Terkadang, aku berharap untuk dapat bersama dengannya hingga jenjang pernikahan. Tetapi, aku sadar bahwa rejeki, jodoh, dan kematian ada pada ketentuan Allah SWT.

Aku hanya bisa berserah tiap kulantunkan doa padaNya, berharap doa baikku akan dapat membuatnya sadar bahwa wanita bukanlah untuk dipermainkan. Karena wanita bila telah menjadi istri, nilainya sama dengan ibu yang telah melahirkannya.

Rasanya ingin raga ini dapat bertindak lebih untuk marah padanya, tetapi kuberfikir kembali dengan jernih. Bila raga ini kugunakan untuk meninggalkan jejak keburukan, maka ada keburukan pula yang akan diterima ragaku. Lebih baik aku berjuang untuk selalu meninggalkan jejak kebaikan, agar apa yang diterima raga ini juga kebaikan.

Ya Allah ... kumohon, sadarkan dirinya bahwa aku juga wanita yang ingin diperhatikan. Bila memang benar kau tidak mau denganku, katakan dengan jelas, dan jangan buat diriku terlarut dalam kepedihan yang makin tidak berujung.

Aku akan tetap berjuang untuk selalu tersenyum dengan tegar, meski tanpa keberadaannya di dekatku. Karena sampai kapanpun aku selalu bersama Allah SWT, lebih dari apapun yang terbaik di dunia ini.