HATI BATU

16 7 0
                                    

Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh cahayaMu, keindahan dipandang secara mata terbuka benar-benar berkah tidak ternilai. Namun, bila keindahan secara kasat mata hanya dapat dilihat dengan rasa tenang.

Semua yang Kau beri di dunia ini hanya fatamorgana, titipan yang harus umatMu jaga dengan lapang tanpa beban, dan ikhlas.

Awalnya, aku hanya berprasangka bahwa dia akan membalas rasa ini. Tetapi semua perhatian hingga waktu yang dia berikan, hanyalah kamuflase belaka karena ada niat jahat yang terselubung dibalik sikap manisnya selama ini.

Peristiwa itu terjadi tepat saat seminggu kakeknya meninggal, almarhum meninggalkan sebuah tanggung jawab yang harus dia perjuangkan. Karena di sekeliling almarhum saat itu orang-orang yang berniat menguasai hartanya, dan almarhum belum yakin untuk memberikan kepercayaan kepada cucunya dalam mengurus keseluruhan peninggalannya.

Sampai akhirnya, almarhum memilihku untuk menjadi penggerak sementara pada perusahaan, yang seharusnya dia bisa langsung mengelola perusahaan itu dan beberapa aset lainnya. Tetapi dengan perilakunya yang tidak kunjung berubah sebelum kepergian almarhum, maka keputusan berat tetap harus dibuat oleh almarhum.

"Mengapa ada lelaki macam dia ya? Lantas kemana orangtuanya?" Yang terbesit dibenakku.
Namun, siapa aku harus tanya ini itu padanya.

Ya sudah, setidaknya penghasilannya dapat kugunakan untuk mencicil hutang ayah. Setelah dibacakan dengan rinci oleh pengacara almarhum, maka kami harus membubuhkan tanda tangan di surat wasiat itu sebagai pernyataan setuju akan isinya.
"Rin, kamu mau kemana?"
"Ya mau pulang lah, kan udah selesai."
"Kata siapa kamu boleh pulang Rin,"
"Kan pak pengacara sudah njelasin secara rinci, juga dibilang kalau sudah selesai bisa langsung kembali pada kegiatan masing-masing."
"Kamu itu mau apa lagi sich Tody? Aku juga punya pekerjaan lain,"

Kuberlalu begitu saja meninggalkan Tody, tetapi pak pengacara sudah faham bagaimana perilaku Tody. Sampai akhirnya, di titik terpuncak aku jengkel dengan kelakuannya. Seenaknya saja hati batunya itu membuatku berada dalam kondisi terdesak dihadapan relasi-relasi almarhum, tetapi saat ini aku harus tegar dengan semua perilaku Tody yang bisa membuat diriku ada di titik terendah.

Hingga, acara lelang berlangsung dengan sukses. Dan dua barang terakhir milik almarhum yang hendak kulanjutkan jalannya lelang, tiba-tiba Tody merusak semua dengan mengatakan bahwa keseluruhan barang yang dilelang hari ini ada hasil korupsi. Sempat membuat beberapa orang tidak percaya sampai panik ruangan itu, tetapi aku telah menyiapkan segala hal akan perilaku Tody, akhirnya justru dia sendiri yang malu akan perilakunya, dan karena jengkel kutampar dia dihadapan khalayak termasuk media pun menyaksikan perilakunya.

Sebulan setelah acara lelang itu, Tody pun datang padaku untuk meminta maaf. Dia bilang bahwa, semua perbuatanku telah menyadarkannya, dan dia akhirnya melamarku. Serasa mimpi, akan perjuangan dan doa yang telah kupanjatkan. Alhamdulillah leganya aku, terimakasih atas dia yang kau kirim ini ya Allah.

CAHAYA KEHIDUPANWhere stories live. Discover now