HIASAN MERDU

10 4 1
                                    

Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh, dan selamat pagi 😘😘😘

Cahaya-Mu hari ini meredup, hingga aku tidak dapat melihat sinar terang-Mu. Padahal, kuingin melihat terangnya cahaya-Mu agar beban dihatiku juga dapat terobati dengan terangnya cahaya-Mu.

Mungkin semua itu hanya senyum yang tidak terlintas begitu saja, dan tidak akan dapat dinikmati langsung, karena awan-Mu tidak menampakkan terangnya cahaya-Mu, bahkan ingin hatiku tersenyum saja juga tidak bisa dengan melihat awan-Mu. Sebab, awan-Mu dan cahaya-Mu meredup semua. Kami salah apa ya Allah?

Kami akan berusaha untuk dapat membenahi seluruh hidup kami, di usia yang masih tersisa. Karena kami juga ingin melihat terangnnya cahaya-Mu, dan indahnya awan-Mu. Kami akan selalu berjuang untuk dapat membuat seluruh alam semesta ini tersenyum seperti dulu, dengan segala upaya kami berjuang menjaga seluruh titipan-Mu semesta-Mu dengan segenap jiwa raga kami. Karena, dengan memandang semesta-Mu dapat membuat hati tenang dan teduh, tanpa ada goresan noda sedikitpun dulu.

Ijinkan kami juga dapat mendengar burung-burung bernyanyi, berada di jendela-jendela seperti ketika di lereng pegunungan. Sebab, merdunya kicau burung-burung itu membuat jendela kami laksana hiasan yang indah. Jernihnya udara yang kami hirup pun terasa menenangkan, tetapi sekarang kami sangat sulit menikmati semesta-Mu. Termasuk kicau burung-burung yang kerap membuat hati gundah menjadi tenang, bahkan untuk dapat menikmati keindahan alam-Mu di lereng pegunungan pun serasa sirna. Semua itu perlahan menghilang dengan perkembangan zaman, juga ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Maafkan semua umat-Mu ya Allah, kami hanya ingin dapat membuat bumi ini kembali pada indahnya semesta-Mu, berikanlah kami kepercayaan-Mu kembali agar dapat mengembalikan semesta-Mu selayaknya lagi.

CAHAYA KEHIDUPANWhere stories live. Discover now