KU BUKAN ROBOT

15 5 0
                                    

Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh dunia 🙂

Hari ini harusnya bisa cerah, karena dia tersenyum terasa tanpa beban. Padahal aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan, dan rasa ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Kehidupan ini sekejam pisau yang baru diasah, kita sendiri yang harus dapat memilah. Mana-mana saja jalan, maupun arah yang harus kita lalui untuk menjalani keseharian kehidupan kita.
"Salahkah, bila aku punya pilihan sendiri untuk sampai pada kehidupanku yang tenang?" Dengan aku menatapnya tajam.
"Tentu aja ndak salah, masing-masing individu memiliki pilihannya sendiri apapun itu,"

Semua kehidupan itu pasti ada yang harus sesuai perintah, ada juga yang sesuai pada inisiatif sendiri. Karena jejak kehidupan yang kita bawa dari proses itu membutuhkan pemikiran sendiri, sebab bila pilihan yang kita ambil terlalu terjal akan membuat kita berada pada kondisi terpuruk.

Berulang kali ruhaniyahku ingin berontak, tetapi apa daya yang ragaku dapat lakukan. Karena dia lebih memilih untuk mengekangku, dan tidak memberiku napas mengenai sebuah keputusan dalam berpendapat. Roda kehidupan ini memang kerap kejam layaknya sebilah pisau.

Ingin rasanya aku berteriak hari ini, tetapi apa daya yang dapat aku lakukan. Karena teriak pun tidak ada gunanya, aku hanya robot dalam sudut pandangnya. Tetapi, aku ingin bilang kalau ku bukan robot.

CAHAYA KEHIDUPANWhere stories live. Discover now