Bukan tentang apa-apa

28 18 0
                                    

Ternyata ada yang bisa mengalihkan pikiranku darimu, ray. Itu adalah 'sebuah luka lain'.

Aku juga tak mengerti, ray. Mengapa pemikiran orang semakin membingungkan. Yang di pandang adalah harta, tahta, rupa. Selalu ingin bersama dengan orang-orang istimewa, padahal jika mereka berkaca, mereka hanya tampak biasa saja.

Sebenarnya bagiku, tak apa bila orang berharap seperti itu, bukankah akupun serakah dengan selalu mengharap kamu yang begitu megah?
Namun disayangkan, ray. Orang-orang terlalu memandang hina orang biasa, tanpa mau berkaca.

Entah kenapa aku terlalu sensitif dengan hal-hal berbau caci maki, hanya sebab ku tau, meski yang mendengar adalah telinga, namun yang sakit adalah hati.

Tidakkah orang berpikir untuk sekali saja, tak semua insan punyai mental seperti mereka yang entah setebal apa. Aku jadi kasihan pada otak mereka yang mungkin saja sudah penuh debu setebal baja.
Apakah ada cara yang bisa kulakukan untuk membuat otak mereka bekerja?

Dasar gila.

Hujan Sendu dan Sebait KamuWhere stories live. Discover now