Harusnya saat ia pergi, kau jangan pernah mengharapkannya kembali. Sebab tak hanya diri dan hati, ia juga akan membawa luka-luka dulu kembali. Atau bahkan menciptakan luka baru lagi.
Jikalau kamu sudah membaca tamat sebuah cerita, untuk apa kamu ulangi untuk kesekian kali? Kamu hapal akhirnya, namun kamu coba untuk terus mengingatnya. Untuk apa? Mencoba mencari kesalahan kemudian memperbaiki? Untuk apa? Bukannya kisahnya sudah usai sejak lama? Jika ingin memulai yang baru, mengapa harus lembaran lama di biarkan terbuka begitu?
Harusnya saat kehilangan, kamu bersyukur sebab akan ada bab lain dalam kehidupan. Memangnya kamu ingin terus berjalan di tempat? Pada buku yang tak pernah tamat? Terus-terusan mengulang hal sama dalam satu kalimat, memangnya kamu kuat?
Manusia perlu menunjukkan sisi lemah agar 'manusia' lain datang saat kau lelah. Menemani kamu saat hampir menyerah. Menyadarkan kamu saat benar-benar jengah.
Kamu jemu. Tentu. Aku tau.
Tentang semua temu yang begitu menyesakkan untuk diingat saat ini. Untuk semua ingatan abu-abu yang terus terngiang dalam memori. Tapi satu hal yang sepatutnya kamu setujui, kamu dan segala organmu itu nyaris mati kalau-kalau kau terus pacu untuk lari.
_rayrain03
![](https://img.wattpad.com/cover/271490275-288-k328155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Sendu dan Sebait Kamu
PoetryHanya sekumpulan memoar yang di rangkai dalam bentuk prosa. Tentang ingatan yang turut meluruh pada hujan yang jatuh. Tentang memori yang selalu berada dalam satu sudut hati. Tentang kamu, yang lagi-lagi larut dalam tetesan yang tak pernah surut. To...