15. "Hari ini"

16 5 0
                                    

Ray, Hari ini kau tampak berbeda. Entah sekedar di mataku, atau memang begitu nyatanya. Kamu tampak lebih ceria dibanding biasanya. Terlihat berseri-seri penuh cahaya.

Seulas senyum ku tunjuk tanpa sadar, sambil terduduk di kursi kelas tempat kita belajar. Kau berbalik setelah menaruh tas milikmu, membalas senyumku yang sama sekali belum pudar dan malah semakin melebar.

Kamu duduk dengan tenang di mejamu. Masih menatapku, dengan sebelah tangan menopang dagu. Ah, aku jadi malu!

Aku jadi teringat setahun sebelum 'Hari ini'. Saat itu, kita belum saling mengenali. Meski kerap kali, ku lihat kamu menghampiri temanmu di kelasku setiap hari. Tentu saja aku menyadari, sebab kamu begitu menunjukkan eksistensi. Kadang keadaanmu terlalu sering mengalihkan atensi. Dan tentu dengan pasti, aku beranjak tanpa mau peduli. Tanpa mau ku sadari, setahun itu berlalu dan kini kau ada di sini. Duduk di kelas yang sama dengan batas satu meja dari kiri.


Dan semua ini, merasuk ke dalam penjuru memori, merusak setiap titik sudut di hati. Kembali memporak-porandakan pertahanan yang ku susun dengan teliti. Begitu rapih sampai ku sangkal bila akan rapuh. Dengan perasaan yang teriris perih, akhirnya aku kembali runtuh.





_rayrain03

Hujan Sendu dan Sebait KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang